Lebih dari 30 jenis buah lokal dari penjuru Kalimantan Barat (Kalbar) dipamerkan di Festival Buah-Buahan Lokal di Taman Alun-Alun Kapus Pontianak dan itu mampu membuat pengunjung terpukau dengan eksotiknya buah lokal Kalbar tersebut.
Satu diantara pengunjung yang juga Direktur RSUD Soedarso, drg Yuliastuti Saripawan mengaku takjub dengan jenis-jenis buah lokal Kalbar yang dipajang.
"Buah lokal Kalbar sangat beragam jenisnya. Tentu ada yang dikenal dan kebanyakan juga baru lihat," ujarnya saat berkunjung di Stan Dinas Pertanian (Distan) TPH Kalbar di Pontianak, Minggu.
Baca juga: Pontianak kenalkan buah lokal Kalbar
Pengunjung lainnya, Yulian dari Bekasi mengaku senang bisa melihat berbagai jenis buah lokal. Ia sengaja datang ke Pontianak untuk melihat buah lokal asal Kalbar.
"Saya lihat informasi dari status whatsapp teman dan saya langsung ke Pontianak. Setelah datang stan memang banyak sekali buah lokal," ujar dia.
Pengunjung lainnya juga, Mariana dari Sanggau juga mengaku heran ternyata buah lokal ada Kalbar sangat banyak.
"Saya banyak tidak tahu buah lokal-lokal kita. Memang buah lokal ini tumbuh di hutan," katanya.
Ia sangat mengapresiasi kegiatan festival karena banyak memberikan informasi bagi pengunjung akan kekayaan hutan Kalbar.
Baca juga: Si Jampang Montong, durian 9,6 kilogram asal Desa Sempalai
"Kegiatan ini memberikan informasi banyak kepada kami generasi muda akan buah lokal kita," tambah dia.
Sementara itu, Kepala Distan TPH Kalbar, Florentinus Anum menjelaskan bahwa di stannya memajang lebih dari 30 jenis buah lokal. Buah lokal yang dipajang sebagian banyak orang hanya tahu saja namanya namun melihat langsung tidak pernah.
“Bahkan banyak juga yang tidak tahu sama sekali buah lokal yang kita pamerkan ini. Buah-buah ini eksotik dan unik belum yang diketahui masyarakat ramai. Dari rasa tentu tidak kalah dengan buah yang biasa kita konsumsi atau impor,” jelas dia.
Pihaknya menargetkan ke depan buah lokal bisa dikembangkan secara budidaya oleh masyarakat atau petani di Kalimantan Barat. Sehingga potensi buah lokal yang eksotik dan unik menjadi sumber pendapatan. Hal itu juga selaras dengan keinginan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmijdi bagaimana petani bisa sejahtera.
“Potensi buah lokal kita sangat besar. Nah, melalui pameran ini masyarakat Indonesia dan dunia mengenal dan mengembangkan buah lokal. Kemudian bisa juga menjadi daya tarik wisatawan untuk ke Kalbar karena buah lokal kita,” harap dia.
Buah lokal yang dipajang Distan TPH Kalbar di festival tersebut di antaranya Buah Ulin, Gandaria, Kubal, Tampui atau Tampoi, Redan, Empelanjau, Kemayau, Ucong Pisang Kapas, Asam Pauh, Asam Paya Terong Asam, Mentawak dan Asam payang, langsat, cempedak, durian, pisang kepok dan lainnya.
Festival Buah-Buah Lokal yang juga bagian dari kegiatan Pontianak City Run berlangsung mulai 31 Januari hingga 2 Februari 2020 di Taman Alun – Alun Kapuas.
Baca juga: Pasokan buah melon di Kalbar sebagian besar dipenuhi petani lokal
Baca juga: Buah lokal Kalbar berpotensi ekspor
Baca juga: Tomat lokal langka di singkawang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Satu diantara pengunjung yang juga Direktur RSUD Soedarso, drg Yuliastuti Saripawan mengaku takjub dengan jenis-jenis buah lokal Kalbar yang dipajang.
"Buah lokal Kalbar sangat beragam jenisnya. Tentu ada yang dikenal dan kebanyakan juga baru lihat," ujarnya saat berkunjung di Stan Dinas Pertanian (Distan) TPH Kalbar di Pontianak, Minggu.
Baca juga: Pontianak kenalkan buah lokal Kalbar
Pengunjung lainnya, Yulian dari Bekasi mengaku senang bisa melihat berbagai jenis buah lokal. Ia sengaja datang ke Pontianak untuk melihat buah lokal asal Kalbar.
"Saya lihat informasi dari status whatsapp teman dan saya langsung ke Pontianak. Setelah datang stan memang banyak sekali buah lokal," ujar dia.
Pengunjung lainnya juga, Mariana dari Sanggau juga mengaku heran ternyata buah lokal ada Kalbar sangat banyak.
"Saya banyak tidak tahu buah lokal-lokal kita. Memang buah lokal ini tumbuh di hutan," katanya.
Ia sangat mengapresiasi kegiatan festival karena banyak memberikan informasi bagi pengunjung akan kekayaan hutan Kalbar.
Baca juga: Si Jampang Montong, durian 9,6 kilogram asal Desa Sempalai
"Kegiatan ini memberikan informasi banyak kepada kami generasi muda akan buah lokal kita," tambah dia.
Sementara itu, Kepala Distan TPH Kalbar, Florentinus Anum menjelaskan bahwa di stannya memajang lebih dari 30 jenis buah lokal. Buah lokal yang dipajang sebagian banyak orang hanya tahu saja namanya namun melihat langsung tidak pernah.
“Bahkan banyak juga yang tidak tahu sama sekali buah lokal yang kita pamerkan ini. Buah-buah ini eksotik dan unik belum yang diketahui masyarakat ramai. Dari rasa tentu tidak kalah dengan buah yang biasa kita konsumsi atau impor,” jelas dia.
Pihaknya menargetkan ke depan buah lokal bisa dikembangkan secara budidaya oleh masyarakat atau petani di Kalimantan Barat. Sehingga potensi buah lokal yang eksotik dan unik menjadi sumber pendapatan. Hal itu juga selaras dengan keinginan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmijdi bagaimana petani bisa sejahtera.
“Potensi buah lokal kita sangat besar. Nah, melalui pameran ini masyarakat Indonesia dan dunia mengenal dan mengembangkan buah lokal. Kemudian bisa juga menjadi daya tarik wisatawan untuk ke Kalbar karena buah lokal kita,” harap dia.
Buah lokal yang dipajang Distan TPH Kalbar di festival tersebut di antaranya Buah Ulin, Gandaria, Kubal, Tampui atau Tampoi, Redan, Empelanjau, Kemayau, Ucong Pisang Kapas, Asam Pauh, Asam Paya Terong Asam, Mentawak dan Asam payang, langsat, cempedak, durian, pisang kepok dan lainnya.
Festival Buah-Buah Lokal yang juga bagian dari kegiatan Pontianak City Run berlangsung mulai 31 Januari hingga 2 Februari 2020 di Taman Alun – Alun Kapuas.
Baca juga: Pasokan buah melon di Kalbar sebagian besar dipenuhi petani lokal
Baca juga: Buah lokal Kalbar berpotensi ekspor
Baca juga: Tomat lokal langka di singkawang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020