Gubernur Kalbar Sutarmidji di Pontianak, Sabtu, melepas rombongan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo yang akan melakukan peninjauan bhakti sosial pelayanan KB perbatasan Indonesia - Malaysia, kerja sama perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, KJRI di Kuching dan Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Provinsi Kalbar.
Rombongan juga akan melakukan pelayanan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) dengan Metode KB Jangka Panjang (MKJP) untuk masyarakat perbatasan dan para pekerja migran Indonesia (PMI) di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sarawak Malaysia.
"Bapak Gubernur Kalbar, kami menyadari luasnya wilayah Provinsi Kalbar, hal ini tentu menjadi tantangan lumayan berat bagi pelayanan KB. Untuk itu sejak enam bulan menjabat, Kalbar yang pertama kali kami kunjungi," kata Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo di Pontianak di Pendopo Gubernur Kalbar, Sabtu.
Ia mengatakan, kunjungan kerja di Kalbar kali ini juga akan dilanjutkan ke wilayah Sarawak Malaysia. "Pak Gubernur, kami mohon doa restunya agar apa yang akan kami lakukan hingga Senin (17/2) baik itu di pelayanan di perbatasan maupun kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di wilayah Sarawak Malaysia. Hal ini tidak terlepas dalam mewujudkan kemajuan pembangunan terutama SDM," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan pemerintah Provinsi Kalbar selalu mendukung pelaksanaan program-program BKKBN melalui program KKBPK yang saat ini berubah menjadi Banggakencana.
"Kita memang harus bersama-sama terus berupaya agar tercipta keluarga yang terencana, sejahtera dan bahagia. Terutama bagaimana kita mengatur jarak kelahiran hingga mampu menciptakan anak dan ibu yang sehat, khususnya di Kalbar dan umumnya di Indonesia," katanya.
Hingga saat ini, pertumbuhan penduduknya dibawah 1,4 persen. Memang untuk memberi kesadaran kepada masyarakat masih mengalami kesulitan.
Selain kesadaran masyarakat itu sendiri, hal ini juga dikarenakan kondisi wilayah Kalbar yang wilayahnya sulit dijangkau.
"Mudah-mudahan dengan gencarnya kita melaksanakan program-program BKKBN ini, Kalbar dapat lebih maju terutama dalam hal peningkatan SDM,' pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Rombongan juga akan melakukan pelayanan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) dengan Metode KB Jangka Panjang (MKJP) untuk masyarakat perbatasan dan para pekerja migran Indonesia (PMI) di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sarawak Malaysia.
"Bapak Gubernur Kalbar, kami menyadari luasnya wilayah Provinsi Kalbar, hal ini tentu menjadi tantangan lumayan berat bagi pelayanan KB. Untuk itu sejak enam bulan menjabat, Kalbar yang pertama kali kami kunjungi," kata Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo di Pontianak di Pendopo Gubernur Kalbar, Sabtu.
Ia mengatakan, kunjungan kerja di Kalbar kali ini juga akan dilanjutkan ke wilayah Sarawak Malaysia. "Pak Gubernur, kami mohon doa restunya agar apa yang akan kami lakukan hingga Senin (17/2) baik itu di pelayanan di perbatasan maupun kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di wilayah Sarawak Malaysia. Hal ini tidak terlepas dalam mewujudkan kemajuan pembangunan terutama SDM," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan pemerintah Provinsi Kalbar selalu mendukung pelaksanaan program-program BKKBN melalui program KKBPK yang saat ini berubah menjadi Banggakencana.
"Kita memang harus bersama-sama terus berupaya agar tercipta keluarga yang terencana, sejahtera dan bahagia. Terutama bagaimana kita mengatur jarak kelahiran hingga mampu menciptakan anak dan ibu yang sehat, khususnya di Kalbar dan umumnya di Indonesia," katanya.
Hingga saat ini, pertumbuhan penduduknya dibawah 1,4 persen. Memang untuk memberi kesadaran kepada masyarakat masih mengalami kesulitan.
Selain kesadaran masyarakat itu sendiri, hal ini juga dikarenakan kondisi wilayah Kalbar yang wilayahnya sulit dijangkau.
"Mudah-mudahan dengan gencarnya kita melaksanakan program-program BKKBN ini, Kalbar dapat lebih maju terutama dalam hal peningkatan SDM,' pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020