Asisten I Setda Pemkab Bengkayang, Kalimantan Barat, Yohanes Atet mengajak semua pihak untuk ikut menyukseskan Sensus Penduduk 2020 yang saat ini sedang dimulai.
"Sensus penduduk tahun 2020 ini menggunakan dua sistem pencacahan secara offline dan secara online. Dalam mensukseskan sensus penduduk ini, saya mengimbau kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkab Bengkayang dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif mensukseskan nya," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.
Yohanes Atet menyatakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dan BPS terus berkoordinasi agar semua proses sensus berjalan lancar.
"Bersama dan semoga kita sukseskan Sensus Penduduk 2020," harap dia.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkayang akan menerjunkan sebanyak 160 tim pencacah sensus penduduk tahun 2020 khusus yang sistem offline atau door to door. Sistem Sensus Penduduk 2020 saat ini menggunakan dua metode, secara nnline dan offline.
"Sensus offline dilakukan wawancara secara rumah ke rumah atau door to door demi keakuratan data. Sedangkan untuk online sekarang sudah dimulai," kata Kepala BPS Bengkayang, Amad Badar.
Anggota DPRD Bengkayang, Martinus Khiu berharap sensus penduduk yang dilakukan dengan dua metode online dan offline dapat berjalan sesuai harapan. Ia menjelaskan bahwa data merupakan salah satu faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan khususnya pemerintah dalam mengambil kebijakan berkenaan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Metode online dan offline tentu tidak bisa diterapkan dan berlaku rata di setiap daerah, mengingat masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung," ujar Martinus Khiu.
Kata Martinus Khiu, yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Bengkayang ini menyatakan, akurasi data sangat bergantung petugas yang menjalankannya. Ia berharap, sensus penduduk tahun 2020 ini berjalan dengan baik dan akurat.
"Keakuratan data pun tergantung masyarakat dalam memberikan informasi dan data sesuai dengan kebutuhan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Sensus penduduk tahun 2020 ini menggunakan dua sistem pencacahan secara offline dan secara online. Dalam mensukseskan sensus penduduk ini, saya mengimbau kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkab Bengkayang dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif mensukseskan nya," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.
Yohanes Atet menyatakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dan BPS terus berkoordinasi agar semua proses sensus berjalan lancar.
"Bersama dan semoga kita sukseskan Sensus Penduduk 2020," harap dia.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkayang akan menerjunkan sebanyak 160 tim pencacah sensus penduduk tahun 2020 khusus yang sistem offline atau door to door. Sistem Sensus Penduduk 2020 saat ini menggunakan dua metode, secara nnline dan offline.
"Sensus offline dilakukan wawancara secara rumah ke rumah atau door to door demi keakuratan data. Sedangkan untuk online sekarang sudah dimulai," kata Kepala BPS Bengkayang, Amad Badar.
Anggota DPRD Bengkayang, Martinus Khiu berharap sensus penduduk yang dilakukan dengan dua metode online dan offline dapat berjalan sesuai harapan. Ia menjelaskan bahwa data merupakan salah satu faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan khususnya pemerintah dalam mengambil kebijakan berkenaan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Metode online dan offline tentu tidak bisa diterapkan dan berlaku rata di setiap daerah, mengingat masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung," ujar Martinus Khiu.
Kata Martinus Khiu, yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Bengkayang ini menyatakan, akurasi data sangat bergantung petugas yang menjalankannya. Ia berharap, sensus penduduk tahun 2020 ini berjalan dengan baik dan akurat.
"Keakuratan data pun tergantung masyarakat dalam memberikan informasi dan data sesuai dengan kebutuhan," kata dia.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020