Imigrasi Kelas III Putussibau wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat melakukan sosialisasi bahaya Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kepada sejumlah pelajar di daerah tersebut.

" TPPO salah satu menjadi fokus kami, apalagi Kapuas Hulu berbatasan langsung dengan negara tetangga," kata Kepala Subseksi Teknologi Informasi, Intelijen dan Penindakan keimigrasian, Angga Adwiyantara, disela - sela sosialisasi, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis.

Disampaikan Angga, sosialiasasi bahaya TPPO tersebut dianggap penting untuk diketahui generasi muda khususnya pelajar tingkat SLTA mau pun mahasiswa.

Baca juga: 40 korban kasus pengantin pesanan dipulangkan ke Indonesia

Menurut dia, Kapuas Hulu sangat rentan terjadinya TPPO karena berbatasan langsung dengan negara luar, apalagi masyarakat Kapuas Hulu sering keluar masuk ke Malaysia.

" Kami minta masyarakat jangan mudah percaya apabila ada tawaran pekerjaan khususnya keluar negeri dengan gaji yang tinggi" tegas Angga.

Meski pun anggaran terbatas, kata Angga, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi serupa hingga ke kecamatan, meski pun dengan kendala wilayah Kapuas Hulu cukup luas.

Baca juga: Kapuas Hulu - IOM gelar pelatihan penanganan TPPO

Dengan sosialisasi tersebut, dia berharap generasi muda mengetahui bahaya dan modus yang biasa digunakan pelaku untuk mencari korbannya.

" Harapan kita sosialisasi itu bisa disamakan lagi ke kerabat terdekat, agar tidak ada korban TPPO di Kapuas Hulu," kata Angga.

Sosialisasi bahaya Tindak pidana perdagangan orang tersebut dilaksanakan di Aula Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu bekerjasama dengan Internasional Organization For Migration (IOM) yang di hadiri pelajar SLTA sederajat dan mahasiswa daerah setempat.

Baca juga: Kemensos lakukan penguatan pada gugus tugas TPPO di Singkawang
Baca juga: 10 bulan bekerja tak digaji, TKW asal Jember diduga dijual, ditelantarkan majikannya di Singkawang
Baca juga: Sutarmidji minta Disdukcapil perketat administrasi kependudukan

 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020