Gubernur Kalbar, Sutarmidji optimis pertumbuhan ekonomi di daerahnya bisa tertinggi di Pulau Kalimantan jika Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah beroperasi.
"Saat ini pertumbuhan ekonomi kita sudah lebih tinggi dari Kaltim atau Kalsel yang sebelumnya lebih tinggi dari kita. Nah, kalau Pelabuhan Internasional Kijing atau nanti diganti namanya menjadi Pelabuhan Tanjungpura beroperasi pertumbuhan ekonomi Kalbar akan tertinggi di regional Kalimantan," ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalbar, Jumat.
Ia menambahkan bukan hanya pertumbuhan ekonomi saja bisa tertinggi namun sumbangan PDRB dari Kalbar juga tertinggi.
"Selama ini sumbangan PDRB dari Kalbar masih rendah. Semoga nanti dengan Pelabuhan Internasional kita optimis bisa juga tertinggi di Kalimantan," jelas dia.
Gubernur menjelaskan optimisnya itu terkait pertumbuhan ekonomi maupun penyumbang PDRB tertinggi di Kalimantan sangat beralasan, pasalnya CPO yang dihasilkan Kalbar dan bauksit serta lainnya saat ini juga tinggi. Hanya saja saat ini belum tercatat dari Kalbar karena masih melalui pelabuhan dari luar.
"CPO dari Kalbar capai 2,2 juta - 2,7 juta ton per tahun. Saat ini hanya 5 persen saja tercatat di Kalbar melalui Badau. Sisanya tercatat dari luar. Belum lagi bauksit begitu juga kondisinya," papar dia.
Terkait peran BI Kalbar, Sutarmidji menyebutkan bahwa saat ini hubungan sangat baik dan BI telah banyak berperan aktif dalam pengendalian inflasi dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Hubungan yang intens sudah berjalan dengan baik. BI melalui inkubator bisnisnya dalam membina UMKM di Kalbar sangat bagus. Sehingga UMKM di Kalbar ikut maju karena pengelolaan dan manajemen baik pula," jelas dia.
Ia terus meminta BI Kalbar di bawah kepemimpinan yang baru untuk terus mempertahankan prestasi yang ada. Apalagi saat ini kota yang menjadi fokus perhitungan inflasi atau IHK di Kalbar bertambah menjadi tiga.
"Sintang menyusul Kota Pontianak dan Singkawang sebagai kota yang dipantau tingkat inflasinya. Nah, itu harus betul - betul dimaksimalkan pengendaliannya agar inflasi Kalbar tidak tinggi. Sejauh ini Sintang sebagian memang kebutuhan masih dari luar dan ritme inflasi belum tahu. TPID ini harus pantau," pinta dia.
Baca juga: Pelabuhan Kijing siap operasional akhir 2020
Baca juga: Sutarmidji Harapkan Pembangunan Pelabuhan Kijing Selesai Tepat Waktu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Saat ini pertumbuhan ekonomi kita sudah lebih tinggi dari Kaltim atau Kalsel yang sebelumnya lebih tinggi dari kita. Nah, kalau Pelabuhan Internasional Kijing atau nanti diganti namanya menjadi Pelabuhan Tanjungpura beroperasi pertumbuhan ekonomi Kalbar akan tertinggi di regional Kalimantan," ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalbar, Jumat.
Ia menambahkan bukan hanya pertumbuhan ekonomi saja bisa tertinggi namun sumbangan PDRB dari Kalbar juga tertinggi.
"Selama ini sumbangan PDRB dari Kalbar masih rendah. Semoga nanti dengan Pelabuhan Internasional kita optimis bisa juga tertinggi di Kalimantan," jelas dia.
Gubernur menjelaskan optimisnya itu terkait pertumbuhan ekonomi maupun penyumbang PDRB tertinggi di Kalimantan sangat beralasan, pasalnya CPO yang dihasilkan Kalbar dan bauksit serta lainnya saat ini juga tinggi. Hanya saja saat ini belum tercatat dari Kalbar karena masih melalui pelabuhan dari luar.
"CPO dari Kalbar capai 2,2 juta - 2,7 juta ton per tahun. Saat ini hanya 5 persen saja tercatat di Kalbar melalui Badau. Sisanya tercatat dari luar. Belum lagi bauksit begitu juga kondisinya," papar dia.
Terkait peran BI Kalbar, Sutarmidji menyebutkan bahwa saat ini hubungan sangat baik dan BI telah banyak berperan aktif dalam pengendalian inflasi dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Hubungan yang intens sudah berjalan dengan baik. BI melalui inkubator bisnisnya dalam membina UMKM di Kalbar sangat bagus. Sehingga UMKM di Kalbar ikut maju karena pengelolaan dan manajemen baik pula," jelas dia.
Ia terus meminta BI Kalbar di bawah kepemimpinan yang baru untuk terus mempertahankan prestasi yang ada. Apalagi saat ini kota yang menjadi fokus perhitungan inflasi atau IHK di Kalbar bertambah menjadi tiga.
"Sintang menyusul Kota Pontianak dan Singkawang sebagai kota yang dipantau tingkat inflasinya. Nah, itu harus betul - betul dimaksimalkan pengendaliannya agar inflasi Kalbar tidak tinggi. Sejauh ini Sintang sebagian memang kebutuhan masih dari luar dan ritme inflasi belum tahu. TPID ini harus pantau," pinta dia.
Baca juga: Pelabuhan Kijing siap operasional akhir 2020
Baca juga: Sutarmidji Harapkan Pembangunan Pelabuhan Kijing Selesai Tepat Waktu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020