Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyampaikan bahwa PLBN Aruk di Kabupaten Sambas merupakan jalur ekspor baru guna mengantisipasi COVID-19 di daerah tersebut.

"Untuk menangani kasus COVID-19 akhir-akhir ini sudah ada langkah-langkah yang kita lakukan yakni pintu ekspor baru yang dibuka pada awal Januari kemarin yakni di Aruk," ujar Gubernur Kalbar, Sutarmidji usai kegiatan pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalbar di Pontianak, Jumat.

Ia menambahkan meskipun pintu ekspor di Aruk tersebut masih dikatakan tradisional, setidaknya bisa mengimbangi atau jalan keluar terhadap dampak COVID-19 akhir ini.

"Menurut prediksi saya  untuk jenis produk atau bahan yang diekspor dari China ini sepertinya tak banyak pengaruh terhadap COVID-19 karena sebagian besar ekspor kita juga dari luar China," ungkapnya.

Sutarmidji memperkirakan pertumbuhan ekonomi Kalbar masih di atas 5 persen. Kemudian untuk inflasi juga masih terkendali sehingga target keseluruhan harus 8 persen dan itu sudah menjadi patokan peningkatan upah.

"Kalau pertumbuhan ekonomi dan inflasi rendah otomatis upah yang diberikan juga mengalami penurunan. Sehingga itu menjadi masalah tersendiri,"katanya.

Terkait pergantian Kepala Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalbar baru, ia berharap hubungan dengan pemerintah daerah yang selama ini berjalan baik terus ditingkatkan.

"Sejak pimpinan BI Kalbar sebelumnya seperti Pak Hilman, Dwi dan Prijono kita sangat sering komunikasinya. Nah, untuk yang baru begitu juga," kata dia.

Pada kesempatan itu juga Sutarmidji memuji kinerja BI Kalbar melalui Inkubator Bisnis dalam membina UMKM.

"Saya berterima kasih BI memiliki Inkubator Bisnis BI. Program di sana banyak menghasilkan UMKM yang bagus manajemennya. Saya tahu ada satu UMKM cetakan inkubator bisnis BI Kalbar yang sudah memiliki cabang hingga 3-4 serta memiliki omzet besar capai miliaran rupiah," kata Sutarmidji.

Pewarta: Dedi/ Tim Magang Poltesa, Ega

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020