Isu penculikan anak yang marak beredar di media sosial membuat warga Putussibau dan sekitarnya merasa resah, bahkan isu beredar di media sosial ada salah satu siswa Sekolah Dasar (SD) di Kedamin Putussibau Selatan wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat dikabarkan nyaris menjadi korban penculikan.
" Isu itu Hoax, tidak ada laporan pengaduan ke polisi, sejumlah warga datang hanya menyampaikan informasi mencurigai seseorang pelaku penculikan anak," kata Kapolres Kapuas Hulu, melalui Kapolsek Putussibau Selatan, IPDA Cahya Purnawan, dihubungi Antara, di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Sabtu.
Baca juga: Polisi amankan penyebar hoaks penculikan anak di Singkawang
Disampaikan Cahya, isu penculikan anak atau pun isu penyamun selalu muncul menjelang Pemilu atau pun Pilkada, hal tersebut perlu disikapi dengan bijaksana, jangan sampai masyarakat terpancing dan saling mencurigai.
Menurut dia, akibatnya akan fatal apabila timbul keresahan atau saling mencurigai berlebihan, dapat menimbulkan kemarahan mengakibatkan main hakim sendiri.
" Kita sama - sama mengawasi anak - anak kita, jika pun ada yang mencurigakan jangan main hakim sendiri," pinta Cahya.
Baca juga: Polres Sintang Amankan Pelaku Penculikan Anak
Secara terpisah, Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Wedy Mahadi mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk bijak dalam menggunakan media sosial, sebelum membagikan (share) informasi sebaiknya cari tahu dulu kebenarannya.
" Jangan mudah terpancing, makanya saring lah informasi sebelum di sharing," kata Wedy.
Ditegaskan Wedy, masyarakat jangan mau termakan Hoax, meski pun demikian kita sebagai orang tua lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak - anak kita.
Begitu juga dengan isu penculikan anak, kata Wedy, alangkah lebih baik saling mengingatkan, saling memberikan pemahaman agar masyarakat tidak terjebak Hoax.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" Isu itu Hoax, tidak ada laporan pengaduan ke polisi, sejumlah warga datang hanya menyampaikan informasi mencurigai seseorang pelaku penculikan anak," kata Kapolres Kapuas Hulu, melalui Kapolsek Putussibau Selatan, IPDA Cahya Purnawan, dihubungi Antara, di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Sabtu.
Baca juga: Polisi amankan penyebar hoaks penculikan anak di Singkawang
Disampaikan Cahya, isu penculikan anak atau pun isu penyamun selalu muncul menjelang Pemilu atau pun Pilkada, hal tersebut perlu disikapi dengan bijaksana, jangan sampai masyarakat terpancing dan saling mencurigai.
Menurut dia, akibatnya akan fatal apabila timbul keresahan atau saling mencurigai berlebihan, dapat menimbulkan kemarahan mengakibatkan main hakim sendiri.
" Kita sama - sama mengawasi anak - anak kita, jika pun ada yang mencurigakan jangan main hakim sendiri," pinta Cahya.
Baca juga: Polres Sintang Amankan Pelaku Penculikan Anak
Secara terpisah, Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Wedy Mahadi mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk bijak dalam menggunakan media sosial, sebelum membagikan (share) informasi sebaiknya cari tahu dulu kebenarannya.
" Jangan mudah terpancing, makanya saring lah informasi sebelum di sharing," kata Wedy.
Ditegaskan Wedy, masyarakat jangan mau termakan Hoax, meski pun demikian kita sebagai orang tua lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak - anak kita.
Begitu juga dengan isu penculikan anak, kata Wedy, alangkah lebih baik saling mengingatkan, saling memberikan pemahaman agar masyarakat tidak terjebak Hoax.
Baca juga: Dewan Minta Polisi Usut Isu Penculikan Anak
Baca juga: Legislator Imbau Masyarakat Singkawang Waspadai Penculikan Anak
Baca juga: Polres Kapuas Hulu Bekuk Penculik Anak Bawah Umur
Baca juga: Jepang Akan Ratifikasi Perjanjian tentang Penculikan Anak
Kapolri Sebut Berita Penculikan Anak Hoax
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020