Mahasiswa Kabupaten Sambas yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS) gelar silaturahmi dengan unsur pimpinan DPRD Kabupaten Sambas yang dilaksanakan di Sekretariat KMKS, Senin (9/03) malam.
Kegiatan silaturahmi ini diikuti oleh mahasiswa kabupaten Sambas dan mengundang perwakilan dari mahasiswa setiap Kecamatan yang ada di Pontianak.
Turut hadir dalam kegiatan ini H Abu Bakar selaku ketua DPRD kabupaten Sambas, H Arifidiar Wakil Ketua dua dan Suryadi Wakil Ketua tiga.
Ketua DPRD kabupaten Sambas H Abu Bakar dalam kata sambutannya mengatakan kegiatan silaturahmi ini dilakukan untuk menyerap aspirasi mahasiswa agar nantinya menjadi bahan masukkan untuk unsur pimpinan dan dewan lainnya.
"Dalam kesempatan ini kami dari unsur pimpinan DPRD Kabupaten Sambas kegiatan ini dalam rangka silaturahmi dengan mahasiswa Sambas yang ada di Pontianak, yang tergabung dalam KMKS serta dapat menyerap aspirasi mahasiswa yang nantinya akan menjadi bahan masukan untuk kami,” kata dia.
Banyak tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa yang hadir dalam kegiatan ini. Tuntutan ini adalah mahasiswa menuntut DPRD kabupaten Sambas selaku legislatif dapat membuat perda beasiswa, fasilitas mahasiswa yang masih kurang dan tidak terpelihara nya fasilitas Pemda yang ada di Pontianak.
Alvian selaku Sekretaris Umum KMKS menyampaikan masih banyak masalah yang dihadapi oleh mahasiswa kabupaten Sambas yang ada di Pontianak salah satunya adalah masalah pendidikan di kabupaten Sambas yang masih tergolong tertinggal dan perlu bantuan dari Pemda.
"Saya ingin menyampaikan bahwa mahasiswa Sambas yang ada di Pontianak jumlah nya ini sagatlah banyak, namun masih banyak mahasiswa yang juga tidak bisa melanjutkan perkuliahan dikarenakan faktor ekonomi. Maka dari itu kami ingin menyampaikan kepada DPRD Sambas untuk membuat perda beasiswa yang dapat meringankan perkuliahan," katanya.
Selain itu mahasiswa Fisipol Untan ini juga menyatakan bahwa permasalahan di Sambas masih lah banyak terutama masih belum terkelolanya potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menjadikan Sambas sebagai daerah yang mempunyai potensi.
"Potensi Sambas sangatlah besar namun pemerintah kabupaten Sambas masih belum maksimal dalam mengelola dan memanfaatkan hal tersebut, padahal Sambas menjadi daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, seharusnya ini menjadi nilai jual Sambas untuk menjadi kabupaten yang maju," lanjutnya.
Tuntutan lainnya yang disampaikan oleh mahasiswa yang hadir adalah masalah pencabulan dan transaksi narkoba yang sudah marak terjadi di Sambas. Belum lagi masalah jembatan Sungai Sambas Besar yang sampai saat ini belum ada informasi untuk di lakukan pembangunan padahal hal ini menjadi kebutuhan bersama untuk masyarakat kabupaten Sambas.
Mahasiswa perwakilan dari Tekarang menyampaikan aspirasi bahwa "Adanya kasus narkoba yang marak terjadi dan kasus pencabulan yang masih tinggi serta masih belum adanya pembangunan Jembatan sungai Sambas Besar yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat kabupaten Sambas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020