Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar, Agus Chusaini mengajak civitas perguruan tinggi yang ada di Kota Pontianak memaksimalkan Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) dalam bertransaksi.
"Saat ini kita ke Universitas Tanjungpura. Untuk semua transaksi yang bisa dipasangi QRIS nanti kita pasang, tidak hanya untuk Universitas Tanjungpura tetapi semua universitas yang ada di Pontianak juga harus dipasang QRIS ini," ujarnya saat ditemui dalam Rangkaian Pekan QRIS Nasional; edukasi penerapan QRIS bagi perguruan tinggi di Universitas Tanjungpura Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan BI dalam kegiatan Pekan QRIS Nasional sudah mengundang beberapa universitas yang ada di Pontianak untuk hadir dengan harapan semua transaksi di universitas bisa dilakukan secara digital, termasuk di kantin-kantin yang ada.
"Saat acara kami juga menghadirkan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) pedagang yang ada di universitas langsung ketemu dengan PJSP nya. Hal itu karena memang QRIS ini bisa juga untuk transaksi yang kecil jadi semua kantin-kantin bisa terpasang QRIS," katanya.
Pekan QRIS Nasional sendiri jelasnya diselenggarakan mulai tanggal 9 sampai 15 Maret 2020 dan ini dilakukan serentak di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
"Kita bisa lebih mengenalkan QRIS kepada masyarakat luas, baik ke pedagang maupun pembeli. Hal itu agar bisa berjalan dengan lebih cepat," sebutnya.
Pekan QRIS Nasional sendiri sehari sebelum di perguruan tinggi dibuka di Pasar Flamboyan Pontianak. Pembukaan ditandai dengan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono langsung membeli aneka sayuran dan dalam transaksinya menggunakan QRIS.
Agus Chusaini berharap QRIS bisa dipakai di mana-mana, karena memang QRIS tersebut bisa untuk yang UMKM, usaha kecil dan usaha besar.
"Semoga dengan perubahan transportasi digital di berbagai aspek kehidupan bisa mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi secara cepat dan aman.," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Saat ini kita ke Universitas Tanjungpura. Untuk semua transaksi yang bisa dipasangi QRIS nanti kita pasang, tidak hanya untuk Universitas Tanjungpura tetapi semua universitas yang ada di Pontianak juga harus dipasang QRIS ini," ujarnya saat ditemui dalam Rangkaian Pekan QRIS Nasional; edukasi penerapan QRIS bagi perguruan tinggi di Universitas Tanjungpura Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan BI dalam kegiatan Pekan QRIS Nasional sudah mengundang beberapa universitas yang ada di Pontianak untuk hadir dengan harapan semua transaksi di universitas bisa dilakukan secara digital, termasuk di kantin-kantin yang ada.
"Saat acara kami juga menghadirkan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) pedagang yang ada di universitas langsung ketemu dengan PJSP nya. Hal itu karena memang QRIS ini bisa juga untuk transaksi yang kecil jadi semua kantin-kantin bisa terpasang QRIS," katanya.
Pekan QRIS Nasional sendiri jelasnya diselenggarakan mulai tanggal 9 sampai 15 Maret 2020 dan ini dilakukan serentak di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
"Kita bisa lebih mengenalkan QRIS kepada masyarakat luas, baik ke pedagang maupun pembeli. Hal itu agar bisa berjalan dengan lebih cepat," sebutnya.
Pekan QRIS Nasional sendiri sehari sebelum di perguruan tinggi dibuka di Pasar Flamboyan Pontianak. Pembukaan ditandai dengan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono langsung membeli aneka sayuran dan dalam transaksinya menggunakan QRIS.
Agus Chusaini berharap QRIS bisa dipakai di mana-mana, karena memang QRIS tersebut bisa untuk yang UMKM, usaha kecil dan usaha besar.
"Semoga dengan perubahan transportasi digital di berbagai aspek kehidupan bisa mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi secara cepat dan aman.," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020