Anggota DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar meminta Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terus memantau stok dan harga kebutuhan pokok agar tetap stabil.
"Berdasarkan keterangan Diskumindag stok bahan pokok masih aman dalam enam bulan ke depan. Namun perlu diantisipasi berupa pemantauan baik stok dan harga agar tak terjadi lonjakan yang signifikan, walaupun kondisi harga saat ini masih terpantau stabil," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia mengharapkan harga bahan pokok tetap stabil sesuai harga eceran tertinggi (HET). Kalaupun sedikit ada lonjakan yang wajar tentu dapat dimaklumi karena persoalan distribusi.
"Sekarang ini masih fase pertama, pascapenetapan Kejadian Luar Biasa ( KLB) Virus Corona atau COVID-19 oleh pemerintah kota maupun provinsi. Oleh karena itu pemerintah harus selalu memperketat pengawasan stok dan harga bahan pokok," tambah dia.
Ia juga mendorong sejumlah asosiasi pengusaha terkait seperti Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan maupun asosiasi ritel di Pontianak juga terlibat dalam menjaga alur distribusi barang agar tetap aman.
"Para pengusaha yang tergabung dalam sebuah asosiasi dagang dalam hal ini Kadin mereka sangat memberikan respons positif dan secara responsif juga siap ikut terlibat dalam penangan Covid-19 di Pontianak. Bahkan sudah memberikan sumbangan miliaran rupiah," kata dia.
Menurutnya dari sisi kewaspadaan dan sisi kesehatan saat ini Pemerintah Kota dan sejumlah komponen masyarakat sudah mulai intens melakukan penyemprotan desinfektan.
Pencegahan COVID- 19 harus terus disampaikan secara masif oleh pemerintah. Harus sehat, fisik yang kuat, bersih diri dan lingkungan yang bersih.
Ia berharap sterilisasi dengan penyemprotan di sejumlah tempat di antaranya asrama mahasiswa, panti jompo, panti asuhan, penjara anak anak, wanita, pria, rusunawa/ apartemen maupun dapat menjadi perhatian juga dari pemerintah.
"Teknis dan cara pemerintah sudah lebih tau. Lokasi-lokasi itu tentu harus sudah bisa lebih steril dari COVID-19," kata dia.
Saat ini harga komoditas gula pasir paling signifikan mengalami kenaikan dan bahkan melebihi HET yang sudah ditentukan pemerintah. Harga gula pasir yang dijual baik oleh pedagang tradisional maupun moderen di kisaran Rp17.000 - Rp18.000 per kilogram.
Sementara itu untuk harga komoditas lainnya secara umum di Kota Pontianak masih relatif stabil. Meskipun ada kebutuhan pokok tertentu masih tinggi seperti bawang putih,bawang merah dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Berdasarkan keterangan Diskumindag stok bahan pokok masih aman dalam enam bulan ke depan. Namun perlu diantisipasi berupa pemantauan baik stok dan harga agar tak terjadi lonjakan yang signifikan, walaupun kondisi harga saat ini masih terpantau stabil," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia mengharapkan harga bahan pokok tetap stabil sesuai harga eceran tertinggi (HET). Kalaupun sedikit ada lonjakan yang wajar tentu dapat dimaklumi karena persoalan distribusi.
"Sekarang ini masih fase pertama, pascapenetapan Kejadian Luar Biasa ( KLB) Virus Corona atau COVID-19 oleh pemerintah kota maupun provinsi. Oleh karena itu pemerintah harus selalu memperketat pengawasan stok dan harga bahan pokok," tambah dia.
Ia juga mendorong sejumlah asosiasi pengusaha terkait seperti Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan maupun asosiasi ritel di Pontianak juga terlibat dalam menjaga alur distribusi barang agar tetap aman.
"Para pengusaha yang tergabung dalam sebuah asosiasi dagang dalam hal ini Kadin mereka sangat memberikan respons positif dan secara responsif juga siap ikut terlibat dalam penangan Covid-19 di Pontianak. Bahkan sudah memberikan sumbangan miliaran rupiah," kata dia.
Menurutnya dari sisi kewaspadaan dan sisi kesehatan saat ini Pemerintah Kota dan sejumlah komponen masyarakat sudah mulai intens melakukan penyemprotan desinfektan.
Pencegahan COVID- 19 harus terus disampaikan secara masif oleh pemerintah. Harus sehat, fisik yang kuat, bersih diri dan lingkungan yang bersih.
Ia berharap sterilisasi dengan penyemprotan di sejumlah tempat di antaranya asrama mahasiswa, panti jompo, panti asuhan, penjara anak anak, wanita, pria, rusunawa/ apartemen maupun dapat menjadi perhatian juga dari pemerintah.
"Teknis dan cara pemerintah sudah lebih tau. Lokasi-lokasi itu tentu harus sudah bisa lebih steril dari COVID-19," kata dia.
Saat ini harga komoditas gula pasir paling signifikan mengalami kenaikan dan bahkan melebihi HET yang sudah ditentukan pemerintah. Harga gula pasir yang dijual baik oleh pedagang tradisional maupun moderen di kisaran Rp17.000 - Rp18.000 per kilogram.
Sementara itu untuk harga komoditas lainnya secara umum di Kota Pontianak masih relatif stabil. Meskipun ada kebutuhan pokok tertentu masih tinggi seperti bawang putih,bawang merah dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020