Virus corona atau COVID-19 kini sudah menyebar ke beberapa wilayah di tanah air. Di Kalimantan Barat, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terus bertambah. Lantas bagaimana cara penyebaran dan pencegahan penularan virus corona.
Menurut World Health Organization (WHO), Covid-19 menular melalui orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Penyakit dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk.
Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Cara penyebaran virus corona, saat tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona. Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak satu meter lebih dari orang yang sakit.
Sementara upaya pencegahan dini penularan virus corona bisa dilakukan siapa saja. Satu diantaranya, bisa dilakukan dengan menyediakan fasilitas pencucian tangan atau wastafel yang disertai sabun antiseptik. Agar, masyarakat kembali semangat menerapkan pola hidup bersih dengan mencuci tangan.
Hal ini sudah banyak dilakukan di berbagai daerah. Tak hanya di perkotaan, di perdesaan juga ada aksi nyata menyediakan fasilitas cuci tangan ini. Seperti yang sudah dilakukan pemuda-pemuda Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya.
"Sementara ini, kami pemuda-pemuda Desa Rasau Jaya Umum sudah membangun empat fasilitas cuci tangan. Akan kami letakkan di tempat strategis," jelas Koordinator Gerakan Bersih-bersih Pemuda Rasau, Ocsya Ade Chintawa Putra, Selasa.
Pria yang akrap disapa Oksa ini melanjutkan, empat fasilitas cuci tangan ini diletakkan di persimpangan dan pintu masuk suatu kawasan. Di antaranya; simpang Sekunder C, Pasar Tradisional, simpang menuju Rasau Jaya III (dekat jembatan unit kampung) dan simpang pelabuhan arah ke Bintang Mas.
"Ini bisa digunakan untuk semua masyarakat maupun pelintas. Siapa pun masyarakatnya, bisa mencuci tangan di wastafel ini. Nggak peduli dia warga mana. Yang sekarang kita pikirkan, bagaimana kita kompak mencegah penularan virus ini," ujarnya.
Aksi nyata ini, kata Oksa, spontan dilakukan setelah menyadari dan melihat terus meningkatnya jumlah ODP dan PDP di Kalimantan Barat pada umumnya. Dan, ODP di Kubu Raya khususnya. Per tanggal 24 Maret 2020 ini, Dinkes Kalbar sudah mengeluarkan data bahwa ODP di Kalbar mencapai 1.829 dan di Kubu Raya sudah ada 134 ODP.
"Ini bukan main-main, jangan anggap remeh. Jadi saya rasa harus cepat bergerak. Jangan nunggu ini itu lagi. Apa yang bisa dilakukan, ayo kita lakukan. Karena ini untuk semua, maka wastafel ini tidak dipasang di satu desa saja. Tapi kita pasang di titik-titik penghubung desa, dan ramai dilintasi orang," jelasnya.
Awalnya, kata Oksa, pembuatan fasilitas cuci tangan ini menggunakan bahan-bahan bekas dan sederhana. Seperti ember bekas cat dan kayu-kayu sisa pembangunan. Seiringnya berjalan waktu, ide ini dilirik oleh pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Rasau Utama, Desa Rasau Jaya Umum.
"Jadi gerakan ini didukung oleh Bumdes Rasau Bersama. Pak Kades Rasau Jaya Umum dan Rasau Jaya I juga mendukung sepenuhnya. Juga ada pengusaha kapal kelotok Raja Ulfa yang membantu," ujarnya.
Sebelum membuat fasilitas pencucian tangan, gerakan ini awalnya dengan membagikan masker dan hand sanitizer. Namun, karena sulitnya mendapatkan kedua barang itu, maka pembuatan fasilitas pencucian yang terlebih dahulu dilakukan. Pengerjaannya pun tak begitu lama. Hanya memakan waktu setengah hari, empat fasilitas pencucian tangan ini selesai dikerjakan belasan pemuda.
"Nanti kalau stok masker dan hand sanitizer tersedia, kami juga akan bagikan ke masyarakat. Dalam waktu dekat kami juga melaukan penyemprotan disinfektan," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat terus menerapkan pola hidup bersih dan mentaati imbauan pemerintah untuk social distancing maupun stay at home. Agar, masyarakat bisa terhindar dari ancaman virus tersebut.
"Ayo kita sama-sama jaga kesehatan dengan pola hidup bersih. Jangan sungkan gunakan fasilitas pencucian tangan ini. Soal mati semua bakal mati. Tapi, pilihannya mati dalam keadaan bebas virus atau terjangkit virus. Itu saja pilihannya," tutupnya.
Kades Rasau Jaya Umum, Iwan Kurnia Putra mengapresiasi langkah pemuda-pemuda ini. Menurutnya, aksi ini patut diacungkan jempol, karena para pemuda peduli terhadap lingkungan dan kesehatan.
"Ini merupakan gagasan yang sangat baik dari pemuda Desa Rasau Jaya Umum yang peduli terhadap masyarakat. Karena mereka ikut meminimalisir penularan virus corona melalui fasilitas pencucian tangan ini," jelasnya.
Menurut Iwan, ini saatnya masyarakat kembali membiasakan mencuci tangan. Apalagi saat ini sudah ada fasilitas yang disediakan di beberapa titik di Kecamatan Rasau Jaya. "Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan dengan rajin mencuci tangan. Masyarakat juga diharapkan bisa menjaga fasilitas ini agar lebih mudah mencuci tangan," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Menurut World Health Organization (WHO), Covid-19 menular melalui orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Penyakit dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk.
Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Cara penyebaran virus corona, saat tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona. Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak satu meter lebih dari orang yang sakit.
Sementara upaya pencegahan dini penularan virus corona bisa dilakukan siapa saja. Satu diantaranya, bisa dilakukan dengan menyediakan fasilitas pencucian tangan atau wastafel yang disertai sabun antiseptik. Agar, masyarakat kembali semangat menerapkan pola hidup bersih dengan mencuci tangan.
Hal ini sudah banyak dilakukan di berbagai daerah. Tak hanya di perkotaan, di perdesaan juga ada aksi nyata menyediakan fasilitas cuci tangan ini. Seperti yang sudah dilakukan pemuda-pemuda Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya.
"Sementara ini, kami pemuda-pemuda Desa Rasau Jaya Umum sudah membangun empat fasilitas cuci tangan. Akan kami letakkan di tempat strategis," jelas Koordinator Gerakan Bersih-bersih Pemuda Rasau, Ocsya Ade Chintawa Putra, Selasa.
Pria yang akrap disapa Oksa ini melanjutkan, empat fasilitas cuci tangan ini diletakkan di persimpangan dan pintu masuk suatu kawasan. Di antaranya; simpang Sekunder C, Pasar Tradisional, simpang menuju Rasau Jaya III (dekat jembatan unit kampung) dan simpang pelabuhan arah ke Bintang Mas.
"Ini bisa digunakan untuk semua masyarakat maupun pelintas. Siapa pun masyarakatnya, bisa mencuci tangan di wastafel ini. Nggak peduli dia warga mana. Yang sekarang kita pikirkan, bagaimana kita kompak mencegah penularan virus ini," ujarnya.
Aksi nyata ini, kata Oksa, spontan dilakukan setelah menyadari dan melihat terus meningkatnya jumlah ODP dan PDP di Kalimantan Barat pada umumnya. Dan, ODP di Kubu Raya khususnya. Per tanggal 24 Maret 2020 ini, Dinkes Kalbar sudah mengeluarkan data bahwa ODP di Kalbar mencapai 1.829 dan di Kubu Raya sudah ada 134 ODP.
"Ini bukan main-main, jangan anggap remeh. Jadi saya rasa harus cepat bergerak. Jangan nunggu ini itu lagi. Apa yang bisa dilakukan, ayo kita lakukan. Karena ini untuk semua, maka wastafel ini tidak dipasang di satu desa saja. Tapi kita pasang di titik-titik penghubung desa, dan ramai dilintasi orang," jelasnya.
Awalnya, kata Oksa, pembuatan fasilitas cuci tangan ini menggunakan bahan-bahan bekas dan sederhana. Seperti ember bekas cat dan kayu-kayu sisa pembangunan. Seiringnya berjalan waktu, ide ini dilirik oleh pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Rasau Utama, Desa Rasau Jaya Umum.
"Jadi gerakan ini didukung oleh Bumdes Rasau Bersama. Pak Kades Rasau Jaya Umum dan Rasau Jaya I juga mendukung sepenuhnya. Juga ada pengusaha kapal kelotok Raja Ulfa yang membantu," ujarnya.
Sebelum membuat fasilitas pencucian tangan, gerakan ini awalnya dengan membagikan masker dan hand sanitizer. Namun, karena sulitnya mendapatkan kedua barang itu, maka pembuatan fasilitas pencucian yang terlebih dahulu dilakukan. Pengerjaannya pun tak begitu lama. Hanya memakan waktu setengah hari, empat fasilitas pencucian tangan ini selesai dikerjakan belasan pemuda.
"Nanti kalau stok masker dan hand sanitizer tersedia, kami juga akan bagikan ke masyarakat. Dalam waktu dekat kami juga melaukan penyemprotan disinfektan," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat terus menerapkan pola hidup bersih dan mentaati imbauan pemerintah untuk social distancing maupun stay at home. Agar, masyarakat bisa terhindar dari ancaman virus tersebut.
"Ayo kita sama-sama jaga kesehatan dengan pola hidup bersih. Jangan sungkan gunakan fasilitas pencucian tangan ini. Soal mati semua bakal mati. Tapi, pilihannya mati dalam keadaan bebas virus atau terjangkit virus. Itu saja pilihannya," tutupnya.
Kades Rasau Jaya Umum, Iwan Kurnia Putra mengapresiasi langkah pemuda-pemuda ini. Menurutnya, aksi ini patut diacungkan jempol, karena para pemuda peduli terhadap lingkungan dan kesehatan.
"Ini merupakan gagasan yang sangat baik dari pemuda Desa Rasau Jaya Umum yang peduli terhadap masyarakat. Karena mereka ikut meminimalisir penularan virus corona melalui fasilitas pencucian tangan ini," jelasnya.
Menurut Iwan, ini saatnya masyarakat kembali membiasakan mencuci tangan. Apalagi saat ini sudah ada fasilitas yang disediakan di beberapa titik di Kecamatan Rasau Jaya. "Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan dengan rajin mencuci tangan. Masyarakat juga diharapkan bisa menjaga fasilitas ini agar lebih mudah mencuci tangan," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020