Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan diri untuk terus siaga hadapi wabah Virus Corona atau Covid-19. Hal itu direalisasikan dengan mengoptimalkan peran Penyuluh KB, petugas lapangan dan kader sukarelawan, juga Mobil Unit Penerangan (Mupen) se-Indonesia.

"Penyuluhan tetap harus dilakukan di tengah kondisi Social Distancing yang dianjurkan pemerintah," kata Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo melalui video streaming dengan para tenaga lini lapangan di Jakarta, Kamis.

Dikatakanya, dampak mewabahnya COVID-19 telah memengaruhi berbagai sendi kehidupan, tidak terkecuali dalam aspek kepemerintahan. Termasuk mengubah bentuk komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah. BKKBN telah menyikapi kondisi ini dengan mengubah bentuk komunikasi dengan para Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB dan Kader sukarelawan di seluruh Indonesia.

“Segala bentuk pertemuan memang tidak disarankan lagi, karena itu untuk para penyuluh pun sedang disiapkan metode e-learning atau pembelajaran jarak jauh untuk meningkatkan dan memperkuat jejaring para penyuluh KB,” katanya.

Menurut Hasto, tidak dapat dipungkiri, angka kasus perkembangan wabah COVID-19 di Indonesia terus meningkat dari hari ke hari. Kondisi ini menimbulkan kepanikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Di sisi lain, peran pemerintah juga tidak boleh terhenti. 

“Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) tetap harus dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat. Namun, dengan tetap menaati prosedur pencegahan baik bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar,” tegasnya.

Ia mengatakan, menanggapi kondisi terkini, BKKBN telah menyebarluaskan surat edaran terkait prosedur pencegahan, prosedur bekerja bagi Pegawai BKKBN termasuk prosedur bekerja bagi Penyuluh KB/PLKB yang berhadapan langsung dengan masyarakat di lini lapangan. 

Dalam kesempatan bertatap muka bermedia melalui aplikasi Talkfusion di Halim itu, Hasto berpesan kepada Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB dan Kader sukarelawan untuk tetap berkarya dan berkontribusi dalam “Memerangi” Wabah COVID-19.

Menurutnya, BKKBN memiliki tenaga lini lapangan mencapai 23.000-an yang bertugas secara formal sebagai Penyuluh/Petugas Lapangan KB dan BKKBN memiliki Kader sukarelawan hingga 1 juta kader. Potensi ini digunakan untuk bersinergi dalam “Memerangi” Wabah COVID-19 kepada masyarakat dalam bentuk promosi-promosi yang mampu mengubah perilaku masyarakat dalam pencegahan COVID-19.

“Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB agar menggandeng kader-kader. Bentuk sebuah sistem seperti Multi Level Marketing (MLM). Saya instruksikan setiap Penyuluh KB/PLKB baik PNS dan Non PNS agar membuatkan group sebanyak-banyak dengan kader dan masyarakat sebagai media untuk mengedukasi cara pencegahan terhadap COVID-19," katanya.

Hasto menambahkan, BKKBN dibantu oleh lembaga non pemerintah JHCCP akan mengembangkan konten-konten yang efektif untuk digunakan para Penyuluh KB/PLKB dalam mengedukasi kader dan masyarakat. Selain melalui media daring, sosialisasi juga dapat dilakukan melalui Mupen, yang sudah diberikan kepada perangkat dinas KB di kabupaten/ kota se-Indonesia. Mupen yang difungsikan untuk kegiatan penyuluhan langsung ke masyarakat ini merupakan salah salah satu bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
 
“Gunakan juga Mupen untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Sinergikan dengan pihak kepolisian dan juga tenaga kesehatan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat akan pentingnya melakukan social distancing, sebagai bentuk partisipasi masyarakat," kata Hasto
 
Ia menjelaskan bahwa penyuluh KB/petugas lapangan KB juga dapat memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak melaksanakan kegiatan pertemuan di wilayahnya. Dan, apabila terpaksa dilaksanakan pertemuan tetap menjaga jangkauan jarak interaksi antar individu sesuai dengan ketentuan prosedur kewaspadaan COVID-19 yaitu minimal 1 meter atau disarankan 1,8 meter juga menjalankan Aksi 8 Fungsi Keluarga (agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan). 

Ditambahkanya lagi, dengan setiap keluarga melaksanakan aksi 8 fungsi keluarga serta sesuai anjuran Presiden Joko Widodo untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah dirumah, maka dapat diharapkan dapat meminimalisir penyebaran Covid-19 atau Corona khususnya di dalam unit terkecil masyarakat yakni keluarga.
 
"Sosialisasi melalui aplikasi Talkfusion ini merupakan langkah awal pembentukan sistem komunikasi yang terintegrasi sampai ke Kader-kader IMP seperti PPKBD, Sub PPKBD dan Pok KB," katanya.


 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020