Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Muhammad Jamaludin I, dr Maria Fransisca Antonelly S Mars menyatakan, saat ini pihaknya mengalami kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk persiapan penanganan COVID-19, yang saat ini sudah masuk ke Provinsi Kalimantan Barat.
"Untuk memenuhi APD, kami mendapatkan sumbangan dari berbagai pihak, termasuk saat ini sedang mengusahakan meminta sumbangan dari kawan-kawan seangkatan sekolah dulu," kata Maria Fransisca Antonelly di Sukadana, Minggu.
Ia menjelaskan, upaya tersebut, pihaknya lakukan guna memenuhi kekurangan APD tersebut.
"Kemarin kami juga dibantu dari Dinas Pertanian, Kemudian Dinkes Provinsi Kalbar, dan Dinkes Kabupaten Kayong Utara dan saya juga sedang meminta bantu darii kawan-kawan sekolah saya," ujarnya.
Untuk ruang isolasi penanganan COVID-19 sendiri menurutnya, saat ini baru ada satu ruangan. Untuk memaksimalkan penangan virus tersebut dalam waktu dekat pihaknya akan menambah satu ruangan lagi dengan modifikasi ruangan yang tidak dipakai, selain itu juga, ambulan khusus untuk pasien COVID-19, juga telah disiapkan, katanya.
"Rencananya, kami akan modifikasi ruang, untuk tambahan, yang rencanya Senin (30/3) akan kami kerjakan," katanya.
Ditambahkannya, kemarin pihaknya telah merawat dan mengisolasi pasien dengan gejala mirip COVID-19, namun sudah dipulangkan ke pihak keluarganya dikarenakan kondisinya telah membaik. "Sudah dipulangkan kemarin, dan dirawat hanya dua hari saja," ujarnya.
Berdasarkan data dari COVID Center Kayong Utara, tercatat hingga tanggal 28 Maret 2020, saat ini Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kayong Utara ada sebanyak 44 orang yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sukadana sebanyak empat orang, Simpang Hilir 22 orang, Teluk Batang 16 orang, dan di Seponti dua orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Untuk memenuhi APD, kami mendapatkan sumbangan dari berbagai pihak, termasuk saat ini sedang mengusahakan meminta sumbangan dari kawan-kawan seangkatan sekolah dulu," kata Maria Fransisca Antonelly di Sukadana, Minggu.
Ia menjelaskan, upaya tersebut, pihaknya lakukan guna memenuhi kekurangan APD tersebut.
"Kemarin kami juga dibantu dari Dinas Pertanian, Kemudian Dinkes Provinsi Kalbar, dan Dinkes Kabupaten Kayong Utara dan saya juga sedang meminta bantu darii kawan-kawan sekolah saya," ujarnya.
Untuk ruang isolasi penanganan COVID-19 sendiri menurutnya, saat ini baru ada satu ruangan. Untuk memaksimalkan penangan virus tersebut dalam waktu dekat pihaknya akan menambah satu ruangan lagi dengan modifikasi ruangan yang tidak dipakai, selain itu juga, ambulan khusus untuk pasien COVID-19, juga telah disiapkan, katanya.
"Rencananya, kami akan modifikasi ruang, untuk tambahan, yang rencanya Senin (30/3) akan kami kerjakan," katanya.
Ditambahkannya, kemarin pihaknya telah merawat dan mengisolasi pasien dengan gejala mirip COVID-19, namun sudah dipulangkan ke pihak keluarganya dikarenakan kondisinya telah membaik. "Sudah dipulangkan kemarin, dan dirawat hanya dua hari saja," ujarnya.
Berdasarkan data dari COVID Center Kayong Utara, tercatat hingga tanggal 28 Maret 2020, saat ini Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kayong Utara ada sebanyak 44 orang yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sukadana sebanyak empat orang, Simpang Hilir 22 orang, Teluk Batang 16 orang, dan di Seponti dua orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020