Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar, Florentinus Anum mengatakan perkiraan ketersediaan beras di Kalbar hingga Idul Fitri 2020 surplus.
"Masyarakat tidak perlu khawatir bahwa dari sisi produksi ketersediaan stok kita hingga Idul Fitri 2020 atau Mei nanti surplus mencapai 112.544 ton. Saat wabah COVID -19 ini, beras kita aman dan jangan panik," ujarnya di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan angka beras surplus bersumber dari stok beras Kalbar hingga 2019 lalu dan ditambah panen dari Januari - Mei 2020.
"Stok beras di Kalbar sampai dengan 31 Desember 2019 sebanyak 38.092 ton. Sedangkan perkiraan panen padi periode Januari-Mei 2020 seluas 164.591 Ha, produktivitas 28,57 ku/ha dan produksi gabah sebanyak 470.258 ton gabah kering giling ," jelas dia.
Ia menambahkan bahwa produksi gabah yang ada tersebut ekuivalen dengan beras sebanyak 280.512 ton. Jadi secara kumulatif stok beras sampai dengan Mei 2020 sebanyak 318.604 Ton
Jumlah penduduk di Kalbar berdasarkan Kalbar dalam angka BPS sebanyak 5.069.127 jiwa dan konsumsi beras berdasarkan Bahan Pokok BPS Tahun 2017 sebanyak 97,61 Kg/kapita/tahun atau sebanyak 8,13 Kg/kapita/bulan.
"Kebutuhan beras di Kalbar pada periode Bulan Januari-Mei 2020 di Kalbar diperkirakan sebanyak 206.060 ton. Sehingga sampai dengan Mei 2020 Kalbar masih diperkirakan surplus beras sebanyak 112.544 ton," kata dia.
Ia mengatakan dari perhitungan yang asa dapat dipastikan bahwa menghadapi Idul Fitri 2020 stok beras di Kalbar dalam kategori aman atau untuk 2,5 bulan ke Juni - pertengahan Agustus 2020.
"Belum lagi kelebihan beras di Kalbar terdapat di petani dalam bentuk gabah kering simpan, mengingat kebiasaan petani menyimpan stok gabah untuk ketahanan pangan keluarga. Pada saat diperlukan untuk konsumsi atau keperluan yang penting petani baru menjual maupun menggiling gabah menjadi beras," jelas dia.
Lanjutnya, secara matematis Kalbar mengalami surplus beras, akan tetapi terdapat 6 wilayah dari 14 kabupaten di Kalbar yang masih minus beras. Wilayah tersebut di antaranya Kabupaten Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, Kota Singkawang dan Kota Pontianak
"Apabila pola distribusi di Kalbar dapat di atur, maka wilayah yang surplus beras tersebut dapat menopang wilayah yang kekurangan beras," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Masyarakat tidak perlu khawatir bahwa dari sisi produksi ketersediaan stok kita hingga Idul Fitri 2020 atau Mei nanti surplus mencapai 112.544 ton. Saat wabah COVID -19 ini, beras kita aman dan jangan panik," ujarnya di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan angka beras surplus bersumber dari stok beras Kalbar hingga 2019 lalu dan ditambah panen dari Januari - Mei 2020.
"Stok beras di Kalbar sampai dengan 31 Desember 2019 sebanyak 38.092 ton. Sedangkan perkiraan panen padi periode Januari-Mei 2020 seluas 164.591 Ha, produktivitas 28,57 ku/ha dan produksi gabah sebanyak 470.258 ton gabah kering giling ," jelas dia.
Ia menambahkan bahwa produksi gabah yang ada tersebut ekuivalen dengan beras sebanyak 280.512 ton. Jadi secara kumulatif stok beras sampai dengan Mei 2020 sebanyak 318.604 Ton
Jumlah penduduk di Kalbar berdasarkan Kalbar dalam angka BPS sebanyak 5.069.127 jiwa dan konsumsi beras berdasarkan Bahan Pokok BPS Tahun 2017 sebanyak 97,61 Kg/kapita/tahun atau sebanyak 8,13 Kg/kapita/bulan.
"Kebutuhan beras di Kalbar pada periode Bulan Januari-Mei 2020 di Kalbar diperkirakan sebanyak 206.060 ton. Sehingga sampai dengan Mei 2020 Kalbar masih diperkirakan surplus beras sebanyak 112.544 ton," kata dia.
Ia mengatakan dari perhitungan yang asa dapat dipastikan bahwa menghadapi Idul Fitri 2020 stok beras di Kalbar dalam kategori aman atau untuk 2,5 bulan ke Juni - pertengahan Agustus 2020.
"Belum lagi kelebihan beras di Kalbar terdapat di petani dalam bentuk gabah kering simpan, mengingat kebiasaan petani menyimpan stok gabah untuk ketahanan pangan keluarga. Pada saat diperlukan untuk konsumsi atau keperluan yang penting petani baru menjual maupun menggiling gabah menjadi beras," jelas dia.
Lanjutnya, secara matematis Kalbar mengalami surplus beras, akan tetapi terdapat 6 wilayah dari 14 kabupaten di Kalbar yang masih minus beras. Wilayah tersebut di antaranya Kabupaten Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, Kota Singkawang dan Kota Pontianak
"Apabila pola distribusi di Kalbar dapat di atur, maka wilayah yang surplus beras tersebut dapat menopang wilayah yang kekurangan beras," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020