Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi perempuan  pelaku usaha konveksi di beberapa kecamatan di kabupaten itu yang terus memproduksi ribuan masker kain untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Produksi masker kain oleh koperasi konveksi dan para penjahit lokal di Kabupaten Kubu Raya kian masif. Dalam tiga pekan terakhir, sebanyak 21 ribu masker kain telah dibuat, ini tentu harus diapresiasi, karena dengan adanya musibah ini, masyarakat kita bisa bergerak masif," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Minggu.

Dia menjelaskan, sejak meluasnya penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) atau virus corona di Kalimantan Barat, pihaknya bergerak cepat.

Salah satunya meminta pelaku usaha konveksi dan para penjahit lokal untuk memproduksi masker kain. Sejak medio Maret lalu hingga kini, produksi terus berlangsung.

Muda menuturkan, di tengah pandemi Covid-19, tidak mungkin hanya mengharapkan masker standar buatan pabrik. Jumlahnya tidak akan mencukupi

"Itu pasti akan mengalami kelangkaan karena rata-rata tim medis yang ada di puskesmas, poskesdes, dan polindes  juga akan membutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak," ututurnya.

Ia menuturkan, produksi masker kain oleh konveksi dan penjahit lokal menjadi jawaban atas meningkatnya kebutuhan masyarakat akan masker. Dengan adanya masker kain produksi lokal, maka tidak ada alasan lagi bagi warga untuk tidak mengenakan masker.

Terlebih penggunaan masker kini telah diwajibkan oleh pemerintah untuk semua orang. Baik yang sehat terlebih yang sakit. Apalagi masker kain lokal Kubu Raya telah diuji kelaikan pakainya oleh dinas kesehatan kabupaten. Sehingga dipastikan aman dan nyaman untuk dikenakan. Selain juga efisien dan efektif karena dapat dicuci, diseterika, dan dipakai berulang kali.

"Makanya hingga saat ini kami terus memproduksi masker kain ini sampai di mana masyarakat kita membutuhkannya. Dari awal kami sudah mengupayakan agar ada kebiasaan masyarakat kita menggunakan masker dan kami juga terus membagikan melalui puskesmas maupun kader-kader kesehatan dan melalui perangkat-perangkat desa dan RT," katanya.

Muda mengatakan, kondisi sulit saat ini menjadi ujian bagi semua pihak termasuk pemerintah, yakni ujian untuk tetap mampu menunjukkan eksistensi di tengah kondisi krisis. Wujud eksistensi tersebut, menurutnya, tidak melulu berupa kehadiran secara fisik. Namun lebih kepada langkah konkret yang solutif.

"Walaupun tidak harus berbentuk fisik tapi bisa dalam bentuk kebijakan dan langkah-langkah nyata yang bisa dilakukan," ujarnya.

Muda menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya komit untuk tetap menjaga perekonomian masyarakat. Salah satunya dengan memberdayakan koperasi konveksi lokal dan penjahit lainnya. Terkait hal itu ia menyatakan telah meminta kepada semua warga yang pandai menjahit untuk membuat masker.

"Semua ibu-ibu yang pandai jahit ayo bikin masker. Kita beli semuanya dengan harga wajar dan tidak komersil," katanya.

Ketua Pengawas Koperasi Konveksi Kabupaten Kubu Raya, Bujang Muis, mengatakan selain dibeli Bupati Kubu Raya, masker kain juga dipesan oleh sejumlah dinas, lembaga, dan perusahaan yang ada di Kubu Raya. Dirinya bersyukur produksi masker dari sepuluh konveksi perempuan dan penjahit mandiri di Kubu Raya terus bertambah. Bahkan tiga pekan terakhir menyentuh angka 21 ribu masker kain.

"Yang mana pada pekan pertama sebanyak 6.800 masker, pekan kedua 10.000 masker, dan pekan ketiga ini sekitar 5.000 masker. Jumlah ini di luar dari permintaan dan pesanan dari sejumlah lembaga dan perusahaan," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020