Kepala Perum Bulog Divre Kalimantan Barat Bubun Subroto mengatakan bahwa pihaknya sudah memesan 250 gula pasir pada tahap awal untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Idul Fitri 2020.
"Untuk tahap kedua sekitar 500 ton gula pasir kami pesan. Jadi total yang kami pesan ada 750 ton gula pasir untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 2020,"ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa gula pasir tahap pertama akan tiba di Kalbar dalam satu pekan ke depan.
"Minggu depan ini gula pasir yang kami sediakan untuk memenuhi kebutuhan di Kalbar sudah datang," tambah dia.
Ia menyebutkan bahwa sejak Januari 2020 sampai saat ini stok gula pasir di Bulog Kalbar memang kosong.
"Mengenai gula kami tidak lagi menjual karena memang stoknya sudah kosong sejak Januari 2020 lalu sampai saat ini," kata dia.
Dengan kondisi yang ada dan di lapangan pihaknya belum bisa melakukan operasi pasar. Sejauh ini sebut dia kebutuhan gula se- Kalbar berdasarkan informasi Dinas Perdagangan Provinsi Kalbar sekitar 3.000 ton per bulan.
"Tidak ada stok gula yang harus dikeluarkan. Namun demikian gula masih tersedia di pasar walaupun harganya naik karena pasokannya terbatas dan permintaan tetap. Yang jelas gula masih tersedia di para distributor dan pedagang di pasar. Namun, kembali lagi itu pasokannya terbatas," sebut dua.
Satu di antara warga Pontianak, Riki menyebutkan bahwa saat ini harga gula yang dibelinya di toko sembako Rp21.000 per kilogram.
"Harga gula tinggi sekali dan tentu menjadi beban masyarakat. Kita berharap segara kondisi ini diselesaikan pemerintah yang memiliki otoritas pengaturan harga. Semoga dalam waktu dekat harga kembali normal atau sesuai harga eceran tertinggi. Dalam kondisi wabah COVID-19 kami berharap semua kebutuhan masyarakat harganya tidak naik," kata dia.
Baca juga: Bulog Kalbar sudah salurkan 86 persen beras bantuan pemprov
Baca juga: Bulog Putussibau datangkan delapan ton gula pasir jelang Ramadhan - Idul Fitri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Untuk tahap kedua sekitar 500 ton gula pasir kami pesan. Jadi total yang kami pesan ada 750 ton gula pasir untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 2020,"ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa gula pasir tahap pertama akan tiba di Kalbar dalam satu pekan ke depan.
"Minggu depan ini gula pasir yang kami sediakan untuk memenuhi kebutuhan di Kalbar sudah datang," tambah dia.
Ia menyebutkan bahwa sejak Januari 2020 sampai saat ini stok gula pasir di Bulog Kalbar memang kosong.
"Mengenai gula kami tidak lagi menjual karena memang stoknya sudah kosong sejak Januari 2020 lalu sampai saat ini," kata dia.
Dengan kondisi yang ada dan di lapangan pihaknya belum bisa melakukan operasi pasar. Sejauh ini sebut dia kebutuhan gula se- Kalbar berdasarkan informasi Dinas Perdagangan Provinsi Kalbar sekitar 3.000 ton per bulan.
"Tidak ada stok gula yang harus dikeluarkan. Namun demikian gula masih tersedia di pasar walaupun harganya naik karena pasokannya terbatas dan permintaan tetap. Yang jelas gula masih tersedia di para distributor dan pedagang di pasar. Namun, kembali lagi itu pasokannya terbatas," sebut dua.
Satu di antara warga Pontianak, Riki menyebutkan bahwa saat ini harga gula yang dibelinya di toko sembako Rp21.000 per kilogram.
"Harga gula tinggi sekali dan tentu menjadi beban masyarakat. Kita berharap segara kondisi ini diselesaikan pemerintah yang memiliki otoritas pengaturan harga. Semoga dalam waktu dekat harga kembali normal atau sesuai harga eceran tertinggi. Dalam kondisi wabah COVID-19 kami berharap semua kebutuhan masyarakat harganya tidak naik," kata dia.
Baca juga: Bulog Kalbar sudah salurkan 86 persen beras bantuan pemprov
Baca juga: Bulog Putussibau datangkan delapan ton gula pasir jelang Ramadhan - Idul Fitri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020