Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalimantan Barat mulai mendistribusikan 1.500 ton gula pasir ke seluruh wilayah di provinsi itu, untuk mengantisipasi kelangkaan gula menjelang bulan Ramadhan tahun ini.

"Untuk tahap awal ini, kita baru bisa melakukan pembongkaran gula yang dikirim ke Kalbar sebanyak 1.500 ton. Jumlah ini akan bertambah nantinya, dan untuk sementara 1.500 ton gula ini sudah mulai kita distribusikan di seluruh wilayah Kalbar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalimantan Barat Samuel di Pontianak, Senin.

Meski sudah mulai memasok gula pasir impor tersebut, namun pihaknya belum berani memastikan harga jual gula pasir di pasaran, belum sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini dikarenakan pasokan gula yang ada belum normal.

"Kita sudah memesan gula dengan kapasitas besar. Namun karena ini gula impor dan seluruh daerah di Indonesia membutuhkan, di Kalbar baru bisa didistribusikan 1.500 ton ini. Namun, kita berharap kelangkaan gula berangsur teratasi dan akan menurun," katanya.

Samuel pun mengatakan setelah ini akan ada lagi pendistribusian kembali untuk memastikan aman hingga hari Raya Idul Fitri. Kendati begitu ia belum dapat memastikan kapan pendistribusian selanjutnya akan datang.

"Karena antre di produsen gula. Sehingga belum bisa dipastikan kapan persisnya. Kemudian harga untuk saat ini belum bisa sesuai HET," katanya.

Terpisah,  Kepala Divre Bulog Kalbar, Bubun Subroto mengatakan saat ini pihak Bulog masih menunggu 250 ton gula yang akan datang secara bertahap dalam minggu ini.

Ia menyampaikan bahwa dari 250 ton gula yang dipesan akan datang secara bertahap sebanyak 100 ton .

"Jadi stok gula saat ini di Bulog masih kosong dan kita masih menunggu dalam minggu ini rencana gula akan datang yang dikirim dari pabrik yang ada di Lampung,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa gula didatangkan langsung dari pabrik di Lampung bukan impor. Sedangkan untuk harga gula nantinya masih tetap dijual sesuai HET sebelumnya.

"Pendistribusian gula nantinya akan kita prioritaskan ke pasar yang strategis dulu ," katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020