Pontianak (ANTARA) - Harga gula pasir di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terus mengalami kenaikan dan kini sudah mencapai Rp20.000 per kilogram.
"Rata - rata gula naik di atas 50 persen. Untuk gula pasir yang pada hari biasanya dijual normal Rp13.000 per kilogram saat ini naik drastis dan bervariasi menjadi Rp. 19.000- Rp. 20.000 per kilogram," ujar satu di antara pedagang Pasar Tengah, Yanto saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Ia menambahkan kenaikan yang juga signifikan dalam satu pekan terakhir ini terjadi pada komoditas telur. Harga telur ayam saat ini sudah mencapai Rp28.000 per kilogram.
Baca juga: Harga gula melambung tinggi
"Kedua komoditas tersebut tidak hanya harga naik juga terjadi kelangkaan. Kelangkaan tersebut disebabkan pasokan gula dan telur di pasar berkurang, sementara permintaan konsumen terus meningkat," jelas dia.
Ia menjelaskan sejak adanya kasus atau wabah COVID- 19 harga gula dan telur mulai naik secara signifikan. Kenaikan dipacu pasokan yang kurang dan permintaan tinggi.
"Hubungan antara COVID -19 dan harga gula serta harga telur kok naik, saya juga tidak mengerti," jelas dia.
Kemudian untuk berbagai jenis komoditas lainnya yang juga naik atau masih bertahan tinggi yakni bawang putih dan merah.
"Harga bawang putih dan bawang merah di atas Rp30.000 an atau bahkan di angka Rp40.000 per kilogram. Harga yang ada tentu masih tinggi dibandingkan saat normal yang hanya di kisaran Rp20.000-an," jelas dia.
Baca juga: Harga gula di Pontianak capai Rp20 ribu/kilogram
Sementara untuk komoditas lainnya saat ini masih stabil tanpa ada gejolak harga yang signifikan.
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Dapil 3 Singkawang-Bengkyang, Sebastianus Darwis meminta agar pemerintah melalui instansi terkait untuk memantau harga kebutuhan pokok di pasar. Hal itu karena saat seperti ini tentu banyak spekulasi yang bermunculan. Ia juga meminta para pedagang tidak melakukan pemainan harga pasar atau menimbun barang.
"Kita wajib melakukan pemantauan sembako, kita khawatir ada kebaikan harga tentu ini menjadi kontrol pemerintah, dinas terkait dan stakeholder. Bagaimana supaya tidak ada kenaikan harga , dan adanya ketersediaan sembako yang cukup untuk masyarakat kabupaten Bengkayang," kata dia.
Baca juga: Satgas Pangan Singkawang sidak harga pangan
Baca juga: Disperindag : Stok gula di Kalbar kurang mengakibatkan harga naik
Baca juga: Harga gula pasir di Pontianak capai Rp17.000 per kilogram