SMK Katolik Santa Maria Pontianak memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalbar untuk disalurkan kepada tenaga medis dalam penanggulangan pandemi COVID-19 di Pontianak.

"Bantuan APD tersebut terdiri atas 700 pelindung wajah (face shield), 100 baju hazmat, thermogun dan hand sanitizer yang diserahkan oleh Kepala SMK Katolik Santa Maria, Wisyie Nana," kata Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan di Kantor Wali Kota Pontianak, Senin.

Bahasan atas nama Pemkot Pontianak, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian jajaran SMK Katolik Santa Maria dalam membantu memenuhi kebutuhan APD bagi tenaga medis untuk menangani COVID-19.

"Ini merupakan hal yang patut menjadi contoh bagi stakeholder, elemen masyarakat, pengusaha, akademisi maupun pihak lainnya yang ada di Kota Pontianak," ujarnya.

Kepedulian siswa, alumni dan para donatur dari SMK Katolik Santa Maria ini menurutnya merupakan suatu bentuk rasa kebersamaan dalam membantu menanggulangi pandemi COVID-19 ini.

Terlebih, ketersediaan APD memang sangat dibutuhkan oleh tenaga medis di Kota Pontianak. Bantuan ini selanjutkan akan disalurkan ke RSUD Kota Pontianak dan puskesmas-puskesmas. "Sehingga ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.

Sementara itu, Kepala SMK Katolik Santa Maria, Wisyie Nana mengatakan, Kota Pontianak merupakan satu di antara daerah di Kalbar yang menerima bantuan APD. Bantuan tersebut merupakan sumbangan yang berhasil digalang SMK Santa Maria.

"Bantuan ini datang dari para donatur dan alumni SMK Katolik Santa Maria Pontianak. Adapun bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan APD berdasarkan pengajuan dari masing-masing kabupaten/kota di Kalbar. Pembagiannya sesuai pengajuan dan kami penuhi, sedangkan yang tidak mengajukan kami atur secara proporsional,” katanya.

Wisyie menambahkan, dalam penanggulangan pandemi COVID-19 ini mesti dilakukan secara bergotong royong, satu di antaranya melalui penyaluran bantuan yang diserahkan pihaknya. Hal ini pula bisa menjadi bentuk edukasi kepada siswa untuk peduli kepada sesama.

"Jadi ketika ada wabah seperti ini, gerakan sosial bisa dilakukan dengan memberikan bantuan yang dibutuhkan, bahkan bisa dikatakan ini bentuk bela negara karena negara kita sedang mengalami bencana," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020