Harga gula pasir yang ditransaksikan lewat internet atau dalam jaringan (daring) beberapa hari ini di Banjarmasin senilai Rp14.900 per kilo gram.
Pedagang gula pasir "Mart Fathoni", Ustadz Fathoni, Selasa, mengatakan dengan harga Rp14.900 per kilogram, permintaan gula pasir dari pelanggan membludak atau di luar perkiraan.
"Bahkan transaksi permintaan setiap hari bisa menembus 500 kilogram, sehingga barang di distributor saat ini kosong," katanya.
Baca juga: Bulog Kalbar kembali datangkan 250 ton gula pasir
Fathoni menjelaskan ia menjual gula pasir tersebut menggunakan media daring, selain memanfaatkan teknologi informasi, juga sebagai dukungannya terhadap program jaga jarak aman guna memutus mata rantai penularan COVID-19.
Selain itu, membantu masyarakat untuk mendapatkan gula dengan harga terjangkau di tengah pandemi COVID-19.
Pelanggan yang hendak memerlukan gula pasir cukup memesan lewat Watshapp "Ring 1". Gula pesanan akan diantar tanpa biaya atau ongkos kirim.
"Pelanggan di radius 1 km, gula akan diantar tanpa ongkos kirim," terangnya.
Baca juga: Harga gula pasir di Pontianak perlahan turun
Sebelumnya, Perum Bulog Kalimantan Selatan, mendatangkan 250 ton gula asal Lampung untuk memenuhi keperluan gula di Kalsel.
Kepala Perum Bulog Kalimantan Selatan Arif Mando, menjelaskan pengiriman gula untuk Kalsel dalam mengantisipasi melonjaknya harga gula hingga Rp20 ribu per kg tersebut bersamaan dengan gula untuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dalam satu kapal.
Gula asal Lampung tersebut dikemas dalam karung 50 kilogram tanpa merek.
Bulog Kalsel beberapa waktu lalu telah mengajukan pengiriman gula putih kepada Bulog pusat sebanyak 3.000 ton.*
Baca juga: Harga gula pasir di Pontianak Rp20 ribu/kilogram
Baca juga: Harga gula pasir di Bengkayang naik menjadi Rp20.000 per kilogram
Baca juga: Harga gula melambung tinggi
Baca juga: Harga gula di Pontianak capai Rp20 ribu/kilogram
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Pedagang gula pasir "Mart Fathoni", Ustadz Fathoni, Selasa, mengatakan dengan harga Rp14.900 per kilogram, permintaan gula pasir dari pelanggan membludak atau di luar perkiraan.
"Bahkan transaksi permintaan setiap hari bisa menembus 500 kilogram, sehingga barang di distributor saat ini kosong," katanya.
Baca juga: Bulog Kalbar kembali datangkan 250 ton gula pasir
Fathoni menjelaskan ia menjual gula pasir tersebut menggunakan media daring, selain memanfaatkan teknologi informasi, juga sebagai dukungannya terhadap program jaga jarak aman guna memutus mata rantai penularan COVID-19.
Selain itu, membantu masyarakat untuk mendapatkan gula dengan harga terjangkau di tengah pandemi COVID-19.
Pelanggan yang hendak memerlukan gula pasir cukup memesan lewat Watshapp "Ring 1". Gula pesanan akan diantar tanpa biaya atau ongkos kirim.
"Pelanggan di radius 1 km, gula akan diantar tanpa ongkos kirim," terangnya.
Baca juga: Harga gula pasir di Pontianak perlahan turun
Sebelumnya, Perum Bulog Kalimantan Selatan, mendatangkan 250 ton gula asal Lampung untuk memenuhi keperluan gula di Kalsel.
Kepala Perum Bulog Kalimantan Selatan Arif Mando, menjelaskan pengiriman gula untuk Kalsel dalam mengantisipasi melonjaknya harga gula hingga Rp20 ribu per kg tersebut bersamaan dengan gula untuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dalam satu kapal.
Gula asal Lampung tersebut dikemas dalam karung 50 kilogram tanpa merek.
Bulog Kalsel beberapa waktu lalu telah mengajukan pengiriman gula putih kepada Bulog pusat sebanyak 3.000 ton.*
Baca juga: Harga gula pasir di Pontianak Rp20 ribu/kilogram
Baca juga: Harga gula pasir di Bengkayang naik menjadi Rp20.000 per kilogram
Baca juga: Harga gula melambung tinggi
Baca juga: Harga gula di Pontianak capai Rp20 ribu/kilogram
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020