Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menyebutkan  kapasitas laboratorium Rumah Sakit Universitas Tanjungpura dalam sehari hanya mampu memproses 30 sampel Swab yang diperiksa dengan sistem Real Time PCR.

"Untuk sementara laboratorium RS Untan Pontianak hanya mampu menampung 30 sampel atau 15 orang. Namun, mereka terus berusaha untuk menaikkan kapasitas pelan-pelan," kata Harisson di Pontianak, Selasa.

Sementara itu, kata Harisson kebutuhan untuk pemeriksaan RT PCR itu rata-rata setiap kabupaten kota per-hari mencapai 50 sampel. Sehingga sebagian sampel untuk pemeriksaan RT PCR masih dikirimkan ke Jakarta dan menunggu hasil 10 hari kedepan.

"Jadi kita bagi, ada yang dikirim ke Jakarta. Dan untuk kasus-kasus yang memang harus kita dahulukan, dalam artian kasus riskan, itu kita periksa di Untan," tuturnya.

Seperti diketahui, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengakui masih ada ratusan hasil uji swab dari pasien yang diduga Covid-19 belum keluar.

"Sampel-sampel itu ada di Jakarta dan belum ada hasil dari uji yang dilakukan," kata Sidiq di Pontianak belum lama ini.

Lamanya keluar hasil uji swab itu menjadi persoalan lain, yakni menghambat proses pencegahan dan pelacakan aktivitas pasien. Saat hasilnya keluar dan jika positif maka itu adalah sampel yang uji sepuluh hari sebelumnya.

"Jadi ada ratusan sampel yang dikirim dan masih menunggu hasil. Belum lagi untuk uji swab dari PDP," kata dia.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020