Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan pentingnya Pancasila sebagai kekuatan bangsa dalam menghadapi pandemik COVID-19.
Tito Karnavian di Jakarta, Senin, mengatakan "Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang menguatkan kita sebagai bangsa antara lain persatuan, solidaritas dan gotong royong yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemik global COVID-19".
"Pandemik ini adalah momentum untuk menekankan pentingnya nilai Pancasila. Ini ujian terhadap kesatuan kita sebagai satu bangsa," ujar Tito.
Tito mengatakan pandemik COVID-19 merupakan kejadian luar biasa dengan tingkat penyebaran terluas dalam sejarah umat manusia yakni hanya dalam waktu 5 bulan, sekurangnya 216 negara telah terjangkit virus tersebut.
Sementara, Indonesia untuk pertama kalinya dalam sejarah mengalami pandemik wabah yang terjadi di setiap provinsi pada saat yang bersamaan.
"Kita terbiasa dengan demam berdarah, malaria, kolera dan cacar, tapi tidak pernah terjadi secara nasional serempak karena biasanya hanya terjadi infeksi lokal, bukan serempak seluruh negara terdampak dan terpapar," tutur dia.
Menurut Tito, negara yang berhasil keluar dari pandemik COVID-19 adalah negara yang memiliki persatuan dan kesatuan serta solidaritas yang kuat, mulai dari pemerintah sampai masyarakat tingkat bawah.
"Kita menghadapi musuh yang sama, kita harus kompak, tidak boleh saling menyalahkan antara pemerintah pusat dan daerah. Elemen masyarakat harus kompak, jangan mengalahkan karena ini akan melemahkan sedangkan bangsa yang kompak yang akan survive," ujar dia.
Pandemik menurut dia merupakan ujian bagi Indonesia sebagai negara, bukan hanya ujian bagi pemerintah pusat maupun daerah.
Tito mendorong agar pandemik tersebut bisa dijadikan momentum untuk membuktikan kesaktian Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
"Pancasila baru akan teruji, benar-benar sakti saat kita tetap utuh, bersatu dalam kebersamaan dan tidak goyah dalam menghadapi COVID-19," ucap Tito.
Tito menyadari saat ini krisis kesehatan akibat COVID-19 telah berdampak pada krisis ekonomi dan keuangan, pendapatan negara menurun dan tingkat PHK di masyarakat meningkat, namun ia ingin menguatkan bangsa Indonesia agar jangan sampai terjadi krisis sosial.
"Kita harus tetap bersatu dengan memegang asas Pancasila. Pada hari kelahiran Pancasila ini, kita bisa membuktikan bahwa Pancasila itu sakti dan Indonesia tidak terpecah di tengah pandemik global ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Tito Karnavian di Jakarta, Senin, mengatakan "Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang menguatkan kita sebagai bangsa antara lain persatuan, solidaritas dan gotong royong yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemik global COVID-19".
"Pandemik ini adalah momentum untuk menekankan pentingnya nilai Pancasila. Ini ujian terhadap kesatuan kita sebagai satu bangsa," ujar Tito.
Tito mengatakan pandemik COVID-19 merupakan kejadian luar biasa dengan tingkat penyebaran terluas dalam sejarah umat manusia yakni hanya dalam waktu 5 bulan, sekurangnya 216 negara telah terjangkit virus tersebut.
Sementara, Indonesia untuk pertama kalinya dalam sejarah mengalami pandemik wabah yang terjadi di setiap provinsi pada saat yang bersamaan.
"Kita terbiasa dengan demam berdarah, malaria, kolera dan cacar, tapi tidak pernah terjadi secara nasional serempak karena biasanya hanya terjadi infeksi lokal, bukan serempak seluruh negara terdampak dan terpapar," tutur dia.
Menurut Tito, negara yang berhasil keluar dari pandemik COVID-19 adalah negara yang memiliki persatuan dan kesatuan serta solidaritas yang kuat, mulai dari pemerintah sampai masyarakat tingkat bawah.
"Kita menghadapi musuh yang sama, kita harus kompak, tidak boleh saling menyalahkan antara pemerintah pusat dan daerah. Elemen masyarakat harus kompak, jangan mengalahkan karena ini akan melemahkan sedangkan bangsa yang kompak yang akan survive," ujar dia.
Pandemik menurut dia merupakan ujian bagi Indonesia sebagai negara, bukan hanya ujian bagi pemerintah pusat maupun daerah.
Tito mendorong agar pandemik tersebut bisa dijadikan momentum untuk membuktikan kesaktian Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
"Pancasila baru akan teruji, benar-benar sakti saat kita tetap utuh, bersatu dalam kebersamaan dan tidak goyah dalam menghadapi COVID-19," ucap Tito.
Tito menyadari saat ini krisis kesehatan akibat COVID-19 telah berdampak pada krisis ekonomi dan keuangan, pendapatan negara menurun dan tingkat PHK di masyarakat meningkat, namun ia ingin menguatkan bangsa Indonesia agar jangan sampai terjadi krisis sosial.
"Kita harus tetap bersatu dengan memegang asas Pancasila. Pada hari kelahiran Pancasila ini, kita bisa membuktikan bahwa Pancasila itu sakti dan Indonesia tidak terpecah di tengah pandemik global ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020