Satuan Polisi Air (Polair) Polres Bengkayang, Kalimantan Barat ikut andil mengajak masyarakat di wilayah hukumnya untuk aktif dalam ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID -19 membuat rapuh roda ekonomi, termasuk sektor yang terkait dengan penyediaan pangan. Satu di antaranya para pelaku usaha di sektor pangan yaitu nelayan," ujar Personel Satuan Polair Polres Bengkayang, Bripka Herman saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.

Menurutnya kelompok profesi nelayan tersebut jika tidak mendapat perhatian makan akan berdampak dengan pemenuhan kebutuhan pangan nasional karena mereka tidak akan dapat berproduksi.

"Kami dalam kegiatan patroli dialogis menyambangi nelayan tradisional yang ada di Desa Karimunting Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Pada kesempatan tersebut kita ajak nelayan tradisional berperan aktif dalam menguatkan pemenuhan kebutuhan pangan di sektor perikanan," kata dia.

Menurutnya selama wabah COVID- 19 para nelayan mengeluh dengan harga jual ikan di pasar yang turun drastis. Harga yang stabil menjadi harapan nelayan sehingga pendapatan juga signifikan.

"Nelayan mempunyai peran sangatlah luar biasa dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan harus didukung dengan bantuan alat-alat produksi dan kestabilan harga oleh pemerintah," ucap Herman.

Kehadiran alat-alat produksi inilah yang akan menjamin sumber pangan perikanan kita terjaga karena dengan adanya alat-alat produksi tersebut maka nelayan akan lebih leluasa untuk melaut dan menjual hasil tangkapannya.

"Sesuai dengan tugas kami menjaga Kamtibmas di wilayah perairan dengan melakukan sambang dan patroli dialogis diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi nelayan ketika akan melaut sampai kembali pulang untuk mendaratkan hasil tangkapannya," kata Bripka Herman.

Ia terus mengajak nelayan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan meskipun mata pencahariannya di laut. Namun ketika ke darat, protokol kesehatan harus diterapkan.

"Bersama kita mencegah penyebaran wabah COVID-19," ajak dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020