Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyatakan pihaknya akan menjadikan pemenang Lomba Menulis Surat Kepada Bupati Kubu Raya,  Lomba Membaca Al Quran dan Lomba Azan sebagai Duta Normal Baru bagi kabupaten tersebut.

"Tanpa disadari sebenarnya sudah sejak dua bulan lalu melalui 3.520 anak-anak pelajar (1.803 peserta lomba menulis dan 1717 lomba adzan dan murotthal) Kubu Raya yang tersebar di berbagai desa kecamatan telah lakukan Kampanye Protokol Standar Kesehatan hadapi pandemi wabah COVID-19," kata Muda Mahendrawan.

Untuk itu, katanya, bagi para pemenang tiga jenis lomba online tersebut nantinya akan mendapatkan juara Duta New Normal Kubu Raya.

"Anak-anak kita sudah membuktikan mereka juga ikut jadi pejuang dalam pencegahan COVID-19, karena sejak kecil anak-anak ini turut berkontribusi berjuang membawa perubahan paradigma dan stigma positif hadapi pandemi ini dan mampu berpikir globa," tuturnya.

Menurutnya, mereka juga turut menjadi lintasan sejarah di masa pandemi, dan terbukti anak-anak ini memiliki karakter unggul sebagai calon pemimpin masa depan yang dibutuhkan negara ini.

Seperti diketahui, lomba menulis-membacakan surat untuk Bupati Kubu Raya secara daring memasuki babak baru. Sebanyak 40 besar peserta berbincang langsung dengan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dan tim juri melalui konferensi video pada Jumat (5/6) kemarin. Para peserta ini merupakan hasil saringan dari total 1.803 peserta lomba. 

Ke-40 besar peserta tersebut terdiri atas 10 besar tingkat SD/MI kelas 1-3; 10 besar tingkat SD/MI kelas 4-6; 10 besar tingkat SMP/MTs; dan 10 besar tingkat SMA/sederajat. Menurut rencana, pengumuman pemenang akan disampaikan pada Selasa (9/6) mendatang. 

Terkait hal tersebut, Muda Mahendrawan berterima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti lomba. Ia mengapresiasi seluruh peserta yang dinilainya sangat antusias. Menurutnya hal itu menjadi penyemangat bagi semua pihak.

"Bukan hanya yang masuk 10 besar saja yang hebat, semua peserta hebat. Karena dengan berani mengikuti lomba ini saja itu sudah kemenangan bagi kita," katanya.

Muda meminta para peserta tidak sekadar mengikuti lomba. Melainkan harus mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. khususnya terkait konteks pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19. Di antaranya dengan ikut aktif mengedukasi masyarakat di lingkungan sekitar agar selalu menjalankan protokol kesehatan. Termasuk berani mengingatkan mereka yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. 

"Jangan khawatir orang tersinggung, karena itu kan demi menyelamatkan orang lain. Walaupun orang itu lebih tua dari kita, tegur saja dengan sopan," katanya.

Muda berharap para peserta lomba dapat menjadi kepanjangan tangan pemerintah yang membantu menyampaikan pesan tentang kesehatan di era kenormalan baru. Baik secara langsung maupun melalui media sosial. 

"Para peserta yang masuk dalam sepuluh besar ini tentunya menjadi andalan pemerintah daerah untuk mengkampanyekan kepada masyarakat khususnya kepada teman-temannya. Agar tetap taat pada protokol kesehatan dan selalu menjaga imunitas tubuh," tuturnya.

Ia mengatakan upaya pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah. Perlu peran aktif masyarakat termasuk dari kalangan kaum muda.  "Kami juga tidak mampu bekerja sendiri. Tentunya juga harus dibantu oleh anak-anak muda. Kami harap bisa saling mengingatkan terutama di lingkungan tempat tinggalnya," tuturnya.

Lebih jauh Muda Mahendrawan menilai kegiatan lomba menulis-membacakan surat untuk bupati dapat menjadi sarana pengembangan diri dan karakter unggul. Yakni kepercayaan diri dan keberanian tampil. Pelaksanaan lomba di tengah kondisi pandemi menurutnya adalah langkah menebarkan energi positif.

"Memperkuat mental dan psikis agar imunitas di tiap rumah tangga terjaga baik dengan dinamika yang memberikan ruang aktualisasi. Bukan bukan kalah atau menangnya, tapi 1.803 anak yang begitu bersemangat dan percaya diri mengikuti ini berarti mereka semua telah menancapkan kekuatan imajinasinya berpikir global menembus zaman," kata Muda.

Muda menegaskan, lomba menulis-membacakan sekaligus menjadi bukti telah berjalannya kampanye era kenormalan baru di Kabupaten Kubu Raya. Dengan lomba menulis-membacakan, semangat “kepung bakul” alias sinergi khas masyarakat Kubu Raya khususnya dalam mencegah COVID-19 akan semakin meluas. 

"Ini sejarah bagi mereka semua ketika kelak mereka dewasa. Dan ikhtiar ini akan menjadikan mereka punya mental dan karakter serta kekuatan imajinasi sebagai calon pemimpin besar yang mampu berpikir besar bagi kebahagiaan orang banyak," katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020