Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat membahas delapan proposal penelitian tahun 2020 yang dilakukan melalui video conference dengan aplikasi zoom.

"Melalui kegiatan Webinar proposal penelitian ini saya mengharapkan kepada para peneliti agar dapat mempresentasikan proposal penelitiannya secara komprehensif. Demikian juga kepada narasumber dan peserta diharapkan untuk dapat memberikan saran/masukan terbaiknya untuk penyempurnaan proposal penelitian Tahun Anggaran 2020," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat, Ansfridus J Andjioe di Pontianak, Senin.

Kedelapan proposal penelitian yang akan dipresentasikan oleh para peneliti yaitu:

1. Dampak Perkebunan Sawit dalam Mendukung Percepatan Menuju Desa Mandiri di Provinsi Kalimantan Barat;
2. Analisis Determinant untuk Menentukan Solusi Strategis dalam Penurunan Stunting di Kalimantan Barat;
3. Aplikasi Prototype Smoke Liquid dalam Mendorong Perekonomian Petani Karet di Kalimantan Barat;
4. Analisis Kondisi Kemiskinan di Kalimantan Barat;
5. Evaluasi Efektifitas Implementasi Program Pertanian sebagai Penggerak Utama Pembangunan Kawasan Pedesaan;
6. Pengendalian Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS) di Kalimantan Barat;
7. Potensi Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan pada Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) di Kalbar;
8. Jamban Sehat Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (JAS-BEDA).

"Mengingat bahwa kegiatan pembahasan proposal penelitian ini dilaksanakan selama 8 hari kerja. Untuk itu kepada pihak-pihak yang berkepentingan saya harapkan dapat mematuhi jadwal yang telah ditetapkan," katanya.

Ansfrindus menambahkan, pelaksanaan Webinar Proposal Penelitian Tahun Anggaran 2020 ini dimulai pada hari ini Senin tanggal 15 Juni 2020 sampai dengan 24 Juni 2020 dengan mempresentasikan 8 judul penelitian. Namun dalam satu hari kerja hanya dipresentasikan satu judul proposal penelitian dengan durasi waktu untuk setiap harinya kurang lebih 3 jam.

"Seharusnya kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Maret 2020 yang lalu, namun pelaksanaannya terkendala sebagai akibat pandemi Covid-19 sehingga mengakibatkan banyak terjadi penyesuaian dalam regulasi kebijakan maupun penganggaran," tuturnya.

Setelah kurang lebih 3 bulan terjadi ketidaknormalan kegiatan administrasi pemerintahan maupun kondisi dan tatanan kehidupan di masyarakat, saat ini perlu kita syukuri bahwa kita telah memasuki era baru pada kondisi new normal atau kenormalan baru.

"Kondisi ini sepatutnya kita bersama sikapi secara bijak agar problematika dan tantangan pembangunan dapat kita selesaikan dengan sebaik-baiknya, untuk itu kepada kita semua, saya mengajak kepada kita semua mari kita bekerja, berkarya dengan semangat baru dan memulai era baru ini dengan komitmen yang tinggi agar tercapainya kondisi yang lebih baik lagi seperti yang kita cita-citakan," katanya.

Baca juga: Balitbang Kalbar lakukan penelitian manfaat Kratom
Baca juga: Noverando-Santosa, pemenang Lomba Karya Perekayasaan 2019 Balitbang Kalbar

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020