Sebanyak 2.000 nelayan di Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalbar kini merasakan dampak positif bagi perekonomian mereka dengan diresmikannya BBM satu harga oleh BPH-Migas.

"Peresmian BBM satu harga ini, karena pemerintah ingin mewujudkan keadilan, dan tidak hanya jargon, yang dibuktikan dengan diresmikannya program BBM satu harga di Pulau Maya mulai hari ini," kata Kepala BPH-Migas, M Fanshurullah Asa saat meresmikan BBM satu harga di Kecamatan Pulau Maya, Rabu.

Dia menjelaskan, dengan diresmikannya BBM satu harga tersebut, maka sebanyak 2.000 nelayan dan 500 kapal motor milik nelayan yang sebelumnya membeli BBM ke tingkat pengecer dengan harga tinggi, kini mereka sudah bisa membeli BBM dengan harga sama dengan yang dijual di kota-kota, yakni premium Rp6.450/liter, dan solar Rp5.150/liter.

"Untuk di Kabupaten Kayong Utara sendiri akan dibangun kembali dalam waktu dekat BBM satu harga di Kepulauan Karimata, sehingga kami berharap agar pemerintah dan Pertamina mempermudah pengurusan izinnya," ujarnya.

Dirinya juga berharap agar penyaluran BBM satu harga ini diawasi ketat oleh semua pihak terkait, baik TNI/Polri dan pemerintah setempat, agar penyalurannya tepat sasaran.

"BBM subsidi jangan sampai dijual ke pihak industri, karena ini hak masyarakat kecil seperti nelayan. Kami berharap dengan membeli BBM satu harga ini, maka keuntungan para nelayan lebih besar lagi, sehingga mereka balik ke rumah dengan hati yang lebih bahagia lagi," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kayong Utara Citra Duani mengapresiasi dengan diresmikannya BBM satu harga di Pulau Maya, sehingga bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan BBM dengan harga murah atau sama harganya dengan BBM yang dijual di kota-kota seluruh Indonesia.

Peresmian SPBU Kompak yang menjual BBM satu harga itu, menggunakan tempat penyimpanan BBM sebuah ponton dengan kapasitas 400 KL.

"Kami berharap dengan diresmikannya BBM satu harga ini, maka masyarakat bisa merasakan BBM dengan harga terjangkau, tidak ada lagi penyalur ilegal, kalau masih ada, silakan laporkan kepada pihak terkait," ujarnya

Hingga saat ini SPBU khusus program 3T di Kayong Utara tercatat ada dua, yakni  di kecamatan Seponti yang diperuntuhkan untuk petani, dan  sekarang untuk nelayan di Pulau Maya.


 

Pewarta: Andilala dan Rizal

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020