Pemerintah Kabupaten Kubu Raya meningkatkan kerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kementerian Pertanian RI, untuk memperluas penanaman padi Inpari IR Nutri Zinc di sembilan kecamatan yang ada di kabupaten itu.

"Kita akan melakukan penanaman padi zinc di seluruh kecamatan di Kubu Raya. Penanaman tersebut melanjutkan penanaman padi zinc yang telah dimulai di areal persawahan Desa Parit Keladi Kecamatan Sungai Kakap beberapa waktu lalu," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendawan di Sungai Raya, Senin.

Dia menjelaskan,  padi bernama lengkap Inpari IR Nutri Zinc adalah varietas padi pertama yang memiliki kandungan unsur zinc atau seng. Yakni salah satu mineral yang berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan jaringan tubuh. 

"Kita akan kembangkan di seluruh kecamatan, setidaknya di seluruh titik persawahan itu ada penanaman bibit nutri zinc ini. Yang mana dari BPTP sudah melakukan dan kita akan melakukan perbenihannya di tiap-tiap kecamatan supaya lebih cepat dan lebih banyak lagi stok beras yang mengandung nutrisi ini," tuturnya.

Ia mengatakan penanaman padi yang diluncurkan pada Agustus 2019 oleh Menteri Pertanian ini merupakan satu di antara cara mengatasi persoalan stunting. 

Sebagai bupati, dirinya ingin mengembangkan padi zinc di Kubu Raya mengingat kandungannya yang dapat mencegah stunting atau gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi. Selain itu, padi zinc dinilai juga relevan dengan kondisi pandemi COVID-19 di mana dengan mengonsumsi padi tersebut kualitas kesehatan tubuh akan meningkat, sehingga imunitas juga terbangun dengan baik.

"Ini akan dikembangkan karena, selain memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah pandemi, kita tidak boleh melupakan soal stunting. Memang pandemi sangat mendesak saat ini, tapi tentu persoalan angka kematian ibu dan kematian bayi serta stunting ini juga sangat mendasar dan tetap menjadi prioritas juga. Nah, otomatis kita juga berusaha untuk sekaligus memperkuat imunitas tubuh," katanya.

Menurutnya, stunting tidak sekadar berdampak pada ukuran tubuh. Pengaruh yang lebih jauh adalah pertumbuhan otak yang lambat. "Ini memang telah menjadi perhatian kami sejak dulu, yakni upaya memperkuat pencegahan stunting," katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020