Dinas Koperasi UMKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terus mendorong koperasi di daerah itu untuk bertransformasi digital dalam hal layanan, pemasaran dan lainnya sehingga menjawab kebutuhan saat ini.

"Koperasi sebagai salah satu tonggak penopang perekonomian tentu perlu bertransformasi dan saat memasuki transformasi digital. Apalagi pandemi COVID- 19 telah memaksa semua elemen termasuk koperasi untuk berubah dan beradaptasi dengan pola tata kelola koperasi baik dari sisi Kapasitas SDM pengelola, model pengembangan koperasi utamanya yakni jejaring pemasaran secara digital," ujar Plt Kepala Dinas Koperasi UMKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.

Ia menyebutkan sejauh ini total koperasi di Bengkayang sesuai dengan data Online Data System Kemenkop UKM sebanyak 191 koperasi termasuk 6 koperasi binaan provinsi karena keanggotaanya lintas kabupaten atau lota dan 2 koperasi nasional karena keanggotaannya lintas provinsi.

Baca juga: KPU Bengkayang pastikan mengganti PPDP yang berusia di atas 50 tahun

"Dilihat keaktifan, koperasi yang aktif di Bengkayang ada 80 koperasi dan sisinya 111 koperasi yang tidak aktif," kata dia.

Menurutnya di lapangan permasalahan klasik koperasi adalah terkait SDM pengelola koperasi itu sendiri karena pada dasarnya koperasi berasaskan gotong -royong dan kekeluargaan

"Contoh kendala dalam manajemen koperasi yakni angka koperasi yang melakukan rapat akhir tahun belum optimal. Hingga Juli 2020 menurutnya dan karena wabah COVID-19, baru 34 koperasi yang melalukan rapat akhir tahun," jelas dia.

Ia menambahkan kendala koperasi di lapangan secara umum berkaitan SDM, permodalan dan jejaring mulai dari pasokan sampai pemasaran, paradigma koperasi yang belum digemari oleh kaum milenial, sarana prasarana untuk menghadapi transformasi digital koperasi.

Baca juga: Polres Bengkayang ringkus dua pemakai narkoba di Karimunting

Untuk memajukan koperasi pihaknya tentu terus melakukan pembinaan koperasi yang secara rutin menerjunkan tiga orang Petugas Penyuluh Koperasi Lapang (PPKL).

PPKL memberikan pendampingan kepada koperasi mulai dari aspek kelembagaan, tata kelola keuangan dan manajemen perkoperasian.

"Pemerintah Kabupaten Bengkayang juga telah menyiapkan tenaga pendamping dan konsultan ahli sebanyak 53 orang mahasiswa BUD yang diharapkan selesai pada September 2021 sebagai tenaga ahli koperasi menghadapi transformasi digital koperasi. Selain itu persiapan koperasi menghadapi perkembangan pusat perekonomian baru mulai dari PLBN Jagoi Babang, PKPN Ledo, Bandara Singkawang, Pelabuhan Kijing dan Ibu Kota Baru. Sehingga Koperasi di Kabupaten Bengkayang memiliki daya saing kompetitif," kata dia.

Selanjutnyaa, secara struktural dari pemerintah pusat sampai ke daerah bahwa untuk menopang permodalan koperasi biasa melalui LPDB-Koperasi dan UMKM yang diakses secara online dan pelatihan secara berkala bekerjasama dengan BALATKOP provinsi meskipun terbatas kuotanya.

"Pada 2021 kita akan menerjunkan konsultan ahli lulusan IKOPIN Bandung sebanyak 53 orang sebagai upaya akselerasi transformasi digital koperasi," kata dia.

Baca juga: KPU Bengkayang pastikan anggaran pilkada tetap Rp27 miliar
Baca juga: Satgas TMMD Kodim1202/Skw melakukan penyuluhan stuntingdi Bengkayang
Baca juga: Baznas salurkan bantuan untuk warga pulau terluar di Bengkayang
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020