Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat melakukan inisiatif untuk menfasilitasi koperasi di wilayahnya agar mampu menghasilkan produk unggulan yang siap ekspor dan mampu bersaing di pasar internasional.
"Komitmen pemerintah Kubu Raya dalam mendukung koperasi untuk meningkatkan kualitas produk mereka dengan fokus pada potensi ekspor. Nanti akan kita klaster, koperasi yang sudah baik sistem manajemennya, sudah masuk ke berbagai pemasaran yang ada, maka akan kita pisahkan, mereka yang sudah siap untuk ekspor," kata Bupati Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat.
Muda Mahendrawan menyoroti pentingnya mendorong koperasi untuk menciptakan produk yang memiliki daya saing di pasar global. "Untuk saat ini, fokus kita adalah memperkuat ekspor, koperasi kita 'menanjak ekspor'," tuturnya.
Dia juga menanggapi persepsi masyarakat terkait kesulitan dalam kegiatan ekspor, dengan menekankan bahwa di Kalimantan Barat terdapat peluang besar untuk menjalankan kegiatan ekspor ke negara tetangga.
"Penting bagi koperasi untuk memahami potensi ini dan mempersiapkan diri," katanya.
Menurutnya, prestasi koperasi di Kubu Raya pada tahun 2022 turut memberikan kontribusi positif. Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tertinggi se-Kalimantan Barat dan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kubu Raya mencapai 36,2 persen, menjadikannya yang tertinggi di Kalimantan Barat.
Muda Mahendrawan menyatakan optimismenya untuk tahun 2023, melihat semakin terasa pergerakan perbankan, Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan kemudahan dalam mengurus perizinan.
"Kita terus mendukung koperasi agar dapat menciptakan produk unggulan yang dapat bersaing di pasar internasional," kata Bupati Muda Mahendrawan.
Dirinya menambahkan, koperasi yang aktif di Kubu Raya termasuk cukup banyak, yakni mencapai sekitar 568 unit koperasi. Pemerintah Kabupaten, kata Muda, akan terus mengawal koperasi yang ada di Kubu Raya dan hal itu dimulai dengan sistem data.
"Agar kita tahu perkembangan masing-masing koperasi maupun UMKM yang ada di situ, karena koperasi inikan terus dikembangkan, tidak hanya simpan pinjam, tidak hanya konsumtif, tetapi juga yang produktif. Supaya bergerak usaha mikro dari anggotanya," kata Muda.
Muda menambahkan, setiap anggota koperasi punya hak memiliki. Konsep dan karakter inilah, menurutnya, yang harus terus diperkuat dengan pemahaman yang lebih fokus pada peningkatan kualitas produk.
"Agar jangan banyak hal yang mengganggu. Koperasi inikan semua anggotanya mempunyai rasa memiliki, jadi tidak boleh ada yang ego," kata Muda.
Baca juga: Kapuas Hulu Kalbar ekspor 31,8 ton ikan lewat PLBN Badau