Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan tes usap COVID-19 kepada 231 guru dan staf sekolah di sejumlah sekolah di Kota Pontianak dan Kubu Raya sejak Kamis (23/7) lalu.

"Sampai hari Jumat (24/7) kemarin, kita telah melakukan tes 'swab' (usap) kepada 231 orang guru dan staf sekolah di tiga lokasi berbeda. Tes ini masih akan terus kita lanjutkan pada hari-hari berikutnya, sebagai langkah persiapan menjelang kegiatan belajar mengajar di sekolah dikembalikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dr. Harisson di Pontianak, Sabtu.

Pada Kamis (23/7), Dinkes Kalbar melakukan tes usap di SMAN 1 Pontianak dengan total 96 peserta terdiri atas guru PNS 45 orang, guru non-PNS (22), TU PNS (8), TU non-PNS (11), petugas keamanan (3), bagian laporan (3), dan petugas kebersihan (4).

Pada hari yang sama, Dinkes Kota Pontianak melakukan tes usap di SMPN 1 Pontianak dengan total 63 peserta, terdiri atas guru PNS 41 orang, guru honorer (10), honorer perpustakaan (1), petugas kebersihan (3), kepala laboratorium (1), penjaga sekolah (1), satpam (3), tukang (1), TU (1), dan petugas UKS (1).

Pada Jumat (24/7), tes usap dilakukan di SMA 1 Sungai Raya dengan total 72 peserta, terdiri atas guru PNS 42 orang, PNS TU (3), dan honorer (27).

Harisson menjelaskan tes usap kepada guru di SMA se-Kalbar untuk mendukung rencana pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap pada 1 Agustus mendatang.

"Sesuai rencana, mulai tanggal 1 Agustus mendatang kegiatan belajar mengajar akan dilakukan untuk jenjang pendidikan SMA, maka Dinas Kesehatan diminta bapak gubernur untuk melaksanakan tes usap untuk guru dan petugas penunjang di seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta," katanya.

Terkait dengan tes cepat terhadap siswa, pihaknya akan menggunakan metode tes cepat antigen, dengan memgambil sampel lendir atau usap di tenggorokan.

"Siswa yang akan kita periksa pertama adalah siswa kelas XII dan siswa kelas IX. Dengan pelaksanaan tes ini diharapkan kegiatan tatap muka pada proses belajar mengajar di sekolah adalah yang benar-benar tidak sedang membawa virus COVID-19. Jadi sekolah dapat dengan aman menjalankan aktivitas belajar mengajarnya," katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020