Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, berencana akan menggelar simulasi kegiatan pembelajaran tatap muka di kelas bagi siswa SMP Kelas IX dan untuk tahap awal, SMPN 1 akan menjadi percontohannya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Ahad, mengatakan apabila persiapan sudah matang di sekolah tersebut, simulasi pembelajaran tatap muka di SMPN 1 akan digelar.
"Kami melakukan penyemprotan disinfektan di SMPN 1 karena akan melakukan simulasi atau uji coba khusus siswa Kelas IX," ujarnya usai meninjau langsung penyemprotan disinfektan di lingkungan SMPN 1.
Menurutnya, untuk kapasitas murid dalam satu kelas akan dilakukan pembatasan dengan membagi dalam dua shift. Dengan demikian satu kelas hanya diisi setengah dari jumlah siswa yang ada, sebagai contoh, dalam satu kelas jumlah murid 30 orang, maka dibagi menjadi dua shift sehingga masing-masing shift hanya berjumlah 15 murid. "Kita akan siapkan keseluruhannya sesuai dengan protokol kesehatan," ungkap Edi.
Dari hasil pemantauannya di SMPN 1, masih ada beberapa hal yang harus dipenuhi sekolah itu untuk persiapan tatap muka di sekolah, misalnya banner atau papan pengumuman, tanda-tanda batas untuk jarak dan sebagainya.
"Tujuannya supaya para siswa mematuhi petunjuk yang terpasang. Sementara untuk para siswa sudah menjalani tes cepat (rapid test), demikian pula para guru juga sudah menjalani uji usap (swab). Kita ingin memastikan semuanya dalam kondisi sehat dan tidak terpapar COVID-19," sebutnya.
Edi menambahkan, untuk tahap awal SMPN 1 akan menjadi tempat uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah terutama bagi siswa Kelas IX. Simulasi yang akan dilakukan nanti untuk melihat sejauh mana kesiapan sekolah tersebut dalam melakukan proses pembelajaran tatap muka di kelas sesuai protokol kesehatan COVID-19. "Kalau selanjutnya beberapa sekolah lainnya juga sudah siap, maka secara bertahap kegiatan pembelajaran tatap muka kita mulai di sekolah lainnya," katanya.
Diakuinya, kegiatan pembelajaran sudah harus dimulai mengingat saat ini sudah memasuki tahun ajaran baru, baik dilakukan secara tatap muka langsung maupun melalui daring.
Untuk memulai kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah, perlu dilakukan evaluasi, kajian dan analisis yang matang serta melihat perkembangan kasus COVID-19 di Kota Pontianak. "Mungkin tidak seluruh sekolah diterapkan hal serupa, intinya siswa jangan sampai sama sekali tidak melakukan aktivitas belajar," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Ahad, mengatakan apabila persiapan sudah matang di sekolah tersebut, simulasi pembelajaran tatap muka di SMPN 1 akan digelar.
"Kami melakukan penyemprotan disinfektan di SMPN 1 karena akan melakukan simulasi atau uji coba khusus siswa Kelas IX," ujarnya usai meninjau langsung penyemprotan disinfektan di lingkungan SMPN 1.
Menurutnya, untuk kapasitas murid dalam satu kelas akan dilakukan pembatasan dengan membagi dalam dua shift. Dengan demikian satu kelas hanya diisi setengah dari jumlah siswa yang ada, sebagai contoh, dalam satu kelas jumlah murid 30 orang, maka dibagi menjadi dua shift sehingga masing-masing shift hanya berjumlah 15 murid. "Kita akan siapkan keseluruhannya sesuai dengan protokol kesehatan," ungkap Edi.
Dari hasil pemantauannya di SMPN 1, masih ada beberapa hal yang harus dipenuhi sekolah itu untuk persiapan tatap muka di sekolah, misalnya banner atau papan pengumuman, tanda-tanda batas untuk jarak dan sebagainya.
"Tujuannya supaya para siswa mematuhi petunjuk yang terpasang. Sementara untuk para siswa sudah menjalani tes cepat (rapid test), demikian pula para guru juga sudah menjalani uji usap (swab). Kita ingin memastikan semuanya dalam kondisi sehat dan tidak terpapar COVID-19," sebutnya.
Edi menambahkan, untuk tahap awal SMPN 1 akan menjadi tempat uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah terutama bagi siswa Kelas IX. Simulasi yang akan dilakukan nanti untuk melihat sejauh mana kesiapan sekolah tersebut dalam melakukan proses pembelajaran tatap muka di kelas sesuai protokol kesehatan COVID-19. "Kalau selanjutnya beberapa sekolah lainnya juga sudah siap, maka secara bertahap kegiatan pembelajaran tatap muka kita mulai di sekolah lainnya," katanya.
Diakuinya, kegiatan pembelajaran sudah harus dimulai mengingat saat ini sudah memasuki tahun ajaran baru, baik dilakukan secara tatap muka langsung maupun melalui daring.
Untuk memulai kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah, perlu dilakukan evaluasi, kajian dan analisis yang matang serta melihat perkembangan kasus COVID-19 di Kota Pontianak. "Mungkin tidak seluruh sekolah diterapkan hal serupa, intinya siswa jangan sampai sama sekali tidak melakukan aktivitas belajar," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020