Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan saat ini pihaknya tengah meningkatkan koordinasi dengan Dinkes Kota Pontianak dan pihak Polresta untuk mencari satu pasien COVID-19 asal Jombang yang kabur saat akan diisolasi.
"Salah satu pasien asal Jombang tersebut berada di salah satu hotel di Kota Pontianak. Namun saat pihak Dinkes meminta untuk segera ke rumah isolasi yang ada di Pontianak, ternyata pasien tersebut mematikan seluruh alat komunikasinya dan melarikan diri," kata Harisson di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah berusaha untuk menghubungi pasien tersebut lewat HP dan dijawab sehingga pihaknya minta pasien itu untuk ke Rusunawa di Kota Pontianak untuk diisolasi.
"Sesuai dengan jam yang kita tentukan dia tidak datang-datang, ditelpon kembali HP-nya dimatikan. Kami dengan petugas Polri dan Kepala Dinkes Kota ke penginapan yang bersangkutan ternyata dia sudah ke luar dari hotel tempat dia menginap," tuturnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar sebelumnya melakukan tes cepat terhadap penumpang pesawat dengan penerbangan asal Surabaya menuju Pontianak dan menemukan dua orang reaktif COVID-19 pada tanggal 1 Agustus lalu.
Hasilnya, terdapat penumpang yang reaktif sehingga dilakukan tes lanjutan dengan swab PCR. Dari hasil swab tersebut, terdapat dua orang penumpang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Dua orang yang reaktif itu, satu beralamat di Kubu Raya dan satu lagi warga Jombang, Jawa Timur dan menginap di salah satu hotel di Kota Pontianak," tuturnya.
Harisson menambahkan, untuk satu pasien yang berasal dari Kubu Raya sudah dilakukan isolasi oleh Dinas Kesehatan Kubu Raya. Sementara satu pasien asal Jombang, melarikan diri dan belum diketahui keberadaannya.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari warga bersangkutan. Sementara untuk penginapan tempat si pasien singgah sudah dilakukan penyemprotan disinfektan dan kita melakukan penelusuran dari kontak dengan siapa saja, pasien yang kabur tersebut," kata Harisson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Salah satu pasien asal Jombang tersebut berada di salah satu hotel di Kota Pontianak. Namun saat pihak Dinkes meminta untuk segera ke rumah isolasi yang ada di Pontianak, ternyata pasien tersebut mematikan seluruh alat komunikasinya dan melarikan diri," kata Harisson di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah berusaha untuk menghubungi pasien tersebut lewat HP dan dijawab sehingga pihaknya minta pasien itu untuk ke Rusunawa di Kota Pontianak untuk diisolasi.
"Sesuai dengan jam yang kita tentukan dia tidak datang-datang, ditelpon kembali HP-nya dimatikan. Kami dengan petugas Polri dan Kepala Dinkes Kota ke penginapan yang bersangkutan ternyata dia sudah ke luar dari hotel tempat dia menginap," tuturnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar sebelumnya melakukan tes cepat terhadap penumpang pesawat dengan penerbangan asal Surabaya menuju Pontianak dan menemukan dua orang reaktif COVID-19 pada tanggal 1 Agustus lalu.
Hasilnya, terdapat penumpang yang reaktif sehingga dilakukan tes lanjutan dengan swab PCR. Dari hasil swab tersebut, terdapat dua orang penumpang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Dua orang yang reaktif itu, satu beralamat di Kubu Raya dan satu lagi warga Jombang, Jawa Timur dan menginap di salah satu hotel di Kota Pontianak," tuturnya.
Harisson menambahkan, untuk satu pasien yang berasal dari Kubu Raya sudah dilakukan isolasi oleh Dinas Kesehatan Kubu Raya. Sementara satu pasien asal Jombang, melarikan diri dan belum diketahui keberadaannya.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari warga bersangkutan. Sementara untuk penginapan tempat si pasien singgah sudah dilakukan penyemprotan disinfektan dan kita melakukan penelusuran dari kontak dengan siapa saja, pasien yang kabur tersebut," kata Harisson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020