Kabupaten Sambas patut berbangga hati atas berbagai prestasi yang banyak didapatkanya dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI. Penghargaan tersebut langsung diterima oleh Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili dan diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Tenny Calvenny Soriton.
"Penghargaan yang kami dapatkan ini berkat sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam menjalankan program peningkatan ketahan keluarga dan Keluarga Berencana (KB)," kata Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili di Sambas, Kamis.
Adapun penghargaan yang diterima itu, dijelaskanya yaitu Manggala Karya Kencana kepada Bupati Sambas, atas dukungan dalam pelayanan KB sejuta akseptor secara serentak pada perayaan Harganas 2020, penghargaan bagi Dandim 1208 Sambas sebagai Kodim terbaik pelayanan KB sejuta Akseptor, penghargaan tingkat II pengelola program Bangga Kencana tingkat provinsi kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
"Ini berkat kerjasama yang baik antar OPD melakukan koordinasi dengan persoalan yang ada di Kampung KB. Seperti Dukcapil dihadirkan di Kampung KB buat melakukan layanan jemput bola dalam pembuatan E KTP. Kemudian tenaga Kesehatan di Dinkes melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di Kampung KB," katanya.
Kemudian lanjut Atbah, penghargaan diterima atas dukungan penuh buat Dinas Kesehatan dan Dukcapil Sambas atas kontribusi pelaksanaan program di Kampung KB. Dua orang perwakilan Sambas juga menerima penghargaan nasional dengan kategori pengelola program Bangga Kencana terbaik bagi tenaga lini lapangan. Ditambah lima orang perwakilan Sambas menerima penghargaan pemenang lomba lini lapangan tingkat provinsi.
"Dengan ganjaran penghargaan ini, mudah-mudahan seluruh kader di pedesaan semakin bersemangat untuk melaksanakan program Bangga Kencana," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan Bupati Sambas ini yaitu terdapat 34 Kampung KB di Kabupaten Sambas. Menurutnya, sejak ditetapkan sebagai Kampung KB beberapa desa hingga kini aktivitasnya masih berjalan dengan baik. Kemudian agar program Kampung KB itu bisa berjalan lebih maksimal, maka ia menginstruksikan semua OPD menjalankan programnya disana.
"Paling tidak ada satu program yang masuk di Kampung KB. Sejauh ini beberapa OPD sudah aktif dalam pengembangan programnya," ungkap Atbah.
Kedepannya, Bupati Sambas ini juga merencanakan adanya penambahan anggaran untuk penanganan pembangunan keluarga dan kependudukan. Kemudian terkait penemuan kasus kekerasan terhadap anak (cabul) di Sambas angkanya lumayan tinggi. Untuk menekannya, penanganan pun harus dilakukan cepat.
"Saya menginginkan komunitas desa yang berjumlah 20 rumah secara bersama sepakat jaga anak dari tindakan pencabulan. Selain ada sanksi hukum yang diberikan, jika terdapat kasusnya di sini, si pelaku juga bakal dikenakan sanksi sosial," katanya.
"Jika tidak ada halangan kami juga akan melakukan penambahan tenaga penyuluh KB. A0a lagi kami telaah mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai jumlah akseptor terbanyak di Kalbar. Agar semakin baik, saya akan menambah petugas tenaga KB," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Penghargaan yang kami dapatkan ini berkat sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam menjalankan program peningkatan ketahan keluarga dan Keluarga Berencana (KB)," kata Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili di Sambas, Kamis.
Adapun penghargaan yang diterima itu, dijelaskanya yaitu Manggala Karya Kencana kepada Bupati Sambas, atas dukungan dalam pelayanan KB sejuta akseptor secara serentak pada perayaan Harganas 2020, penghargaan bagi Dandim 1208 Sambas sebagai Kodim terbaik pelayanan KB sejuta Akseptor, penghargaan tingkat II pengelola program Bangga Kencana tingkat provinsi kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
"Ini berkat kerjasama yang baik antar OPD melakukan koordinasi dengan persoalan yang ada di Kampung KB. Seperti Dukcapil dihadirkan di Kampung KB buat melakukan layanan jemput bola dalam pembuatan E KTP. Kemudian tenaga Kesehatan di Dinkes melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di Kampung KB," katanya.
Kemudian lanjut Atbah, penghargaan diterima atas dukungan penuh buat Dinas Kesehatan dan Dukcapil Sambas atas kontribusi pelaksanaan program di Kampung KB. Dua orang perwakilan Sambas juga menerima penghargaan nasional dengan kategori pengelola program Bangga Kencana terbaik bagi tenaga lini lapangan. Ditambah lima orang perwakilan Sambas menerima penghargaan pemenang lomba lini lapangan tingkat provinsi.
"Dengan ganjaran penghargaan ini, mudah-mudahan seluruh kader di pedesaan semakin bersemangat untuk melaksanakan program Bangga Kencana," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan Bupati Sambas ini yaitu terdapat 34 Kampung KB di Kabupaten Sambas. Menurutnya, sejak ditetapkan sebagai Kampung KB beberapa desa hingga kini aktivitasnya masih berjalan dengan baik. Kemudian agar program Kampung KB itu bisa berjalan lebih maksimal, maka ia menginstruksikan semua OPD menjalankan programnya disana.
"Paling tidak ada satu program yang masuk di Kampung KB. Sejauh ini beberapa OPD sudah aktif dalam pengembangan programnya," ungkap Atbah.
Kedepannya, Bupati Sambas ini juga merencanakan adanya penambahan anggaran untuk penanganan pembangunan keluarga dan kependudukan. Kemudian terkait penemuan kasus kekerasan terhadap anak (cabul) di Sambas angkanya lumayan tinggi. Untuk menekannya, penanganan pun harus dilakukan cepat.
"Saya menginginkan komunitas desa yang berjumlah 20 rumah secara bersama sepakat jaga anak dari tindakan pencabulan. Selain ada sanksi hukum yang diberikan, jika terdapat kasusnya di sini, si pelaku juga bakal dikenakan sanksi sosial," katanya.
"Jika tidak ada halangan kami juga akan melakukan penambahan tenaga penyuluh KB. A0a lagi kami telaah mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai jumlah akseptor terbanyak di Kalbar. Agar semakin baik, saya akan menambah petugas tenaga KB," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020