Christian Richard Darmali (11) salah seorang siswa SDK Karya Yosep Pontianak. (Istimewa)
Berbagai cara para orang tua dalam menanamkan semangat serta kecintaan anak-anaknya sejak dini pada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), salah satu apa yang dilakukan oleh salah seorang warga Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, yakni dengan kreativitas bermusik dengan nuansa patriotisme.

"Kami sengaja mendidik anak kami, agar semangat dan jiwa patriotisme anak kami semakin tinggi pada nusa dan bangsa Indonesia, salah satunya kreativitas bermusik dengan nuansa dan semangat patriotisme dalam merayakan HUT RI ke-75," kata Elvyn Carollyn Issabella dan suaminya Andi Darmali di Pontianak, Senin.

Elvyn menjelaskan, mereka memang mendidik anaknya dengan berbagai kegiatan yang lebih mendidik, salah satunya menyalurkan hobi anaknya Christian Richard Darmali (11) yang kini duduk di Kelas VI SDK Karya Yosef Pontianak, bermain drum, sehingga anaknya jauh yang namanya dari gadget (gawai) sehingga tidak terlalu berpengaruh pada permainan game online ataupun aplikasi media sosial yang kurang mendidik. 
Christian Richard Darmali (11) salah seorang siswa SDK Karya Yosep Pontianak saat bermain drum dengan semangat patriotisme membawa lirik, Garuda di Dadaku, dan Bendera, di Pontianak. (Istimewa)

"Karena jiwa patriotisme ini merupakan suatu sikap wajib yang dimiliki oleh anak bangsa yang menghirup udara di NKRI. Pada peringatan HUT RI ke-75 setiap 17 Agustus setiap tahun diperingati bahkan dirayakan dengan berbagai kegiatan anak bangsa mulai dari desa sampai ke kota, tetapi ada yang aneh sekarang kelihatan bahwa masih ada anak bangsa yang kurang peduli," ujarnya.

Karena, banyak anak zaman sekarang yang kebanyakan lebih berminat akan permainan game online ataupun aplikasi media sosial yang kurang mendidik. "Banyaknya pengaruh dari luar membuat anak-anak kurang mengenal NKRI sehingga rasa cinta akan NKRI juga tidak berkembang bahkan cenderung menurun," ujarnya.

Dia menambahkan, masa pandemi COVID-19 ini anak-anak lebih cenderung menghabiskan waktu dengan bermain permainan online, alangkah baiknya jika anak-anak bisa mengembangkan kreativitasnya, salah satu cara dengan bermain musik, seperti yang dilakukan anaknya. "Dan tentunya hal itu juga harus ada dukungan dari pihak orang tua," katanya.

Sementara itu, Christian Richard Darmali (11) menyatakan, dirinya mulai menyukai musik, terutama drum sejak duduk di kelas 1 SD, namun baru di kursuskan sejak kelas IV SD. "Belajar dari dasar dan tidak pernah pegang stick drum, namun berkat dukungan guru baik di SM Cantata maupun di sekolah SDK Karya Yosef dan terutama orang tua, sehingga kini saya telah manggung lima kali, baik solo drum maupun full band," ujarnya.

Menurut dia, bermain drum sangat menyenangkan, apalagi bermain lagu Garuda di Dadaku benar-benar suatu tantangan tersendiri baginya. "Saya latihan lagu ini di rumah saja selama masa pandemi COVID-19 dan di dampingi oleh Pak Welli Aprian selama dua minggu terakhir," ungkapnya.


Menurut Welli selaku guru drum di SM Cantata, lagu Garuda di Dadaku tergolong sulit bagi drummer apalagi drummer cilik, namun Richard sendiri yang menyukai lagu tersebut dan lagu Bendera cocok untuk dimainkan saat hari kemerdekaan.

Hal senada diungkapkan oleh Guru Seni Musik di sekolah SDK Karya Yosef, Patricia Talun mengatakan, Richard memang memiliki bakat dalam musik serta kepekaannya untuk mengikuti nada dan tempo sudah bagus.

Dengan mendapat dukungan dari orang tua dan pihak sekolah maka anak- anak dapat mengembangkan kreativitas mereka pada bidang yang mendidik dan tidak terlena pada aplikasi online yang kurang mendidik, katanya.

"Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, sudah sepantasnya kita mendukung mereka untuk mencintai NKRI secara nyata. Mari kita dukung mereka untuk mencintai NKRI dan jangan biarkan mereka terhanyut dalam permainan dan aplikasi kurang mendidik," ujarnya.



 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020