Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Muhammad Munsif mengatakan Pemprov Kalbar telah menyiapkan 100 ton beras untuk membantu korban banjir yang terjadi pada beberapa daerah di Kalbar.

"Kebutuhan beras untuk korban banjir bisa dipenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton di gudang Bulog Kalbar. Untuk menggunakan cadangan beras itu, pemerintah kabupaten/kota yang terkena banjir bisa menerbitkan SK Darurat Bencana dengan pertimbangan teknis dari BPBD mengingat luas dan parahnya dampak banjir kali ini di beberapa kecamatan," kata Munsif di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan dengan adanya SK darurat bencara tersebut, bupati bisa menggunakan kewenangannya untuk meminta Bulog mengeluarkan cadangan beras yang disimpan di Bulog terdekat. Ini berdasarkan Permensos Nomor 22 tahun 2019.

Meski memberikan kesempatan kepada pemda yang terdampak banjir untuk mengajukan bantuan beras ke Pemprov Kalbar, namun, kata Munsif, baru Kabupaten Melawi yang mengajukan.

Terkait hal itu, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyalurkan delapan ton bantuan beras kepada korban banjir di Kabupaten Melawi.

"Secepatnya akan diusahakan berangkat. Paling tidak hari ini," tuturnya.

Munsif menambahkan pihaknya proaktif mengontak dinas pangan dan sosial di kabupaten/kota yang terkena banjir. Begitu juga dengan BPBD kabupaten melalui koordinasi dengan BPBD Provinsi Kalbar. Namun hingga saat ini yang merespon peluang bantuan cadangan pangan pemprov baru Kabupaten Melawi.

Sementara itu beras sebanyak delapan ton yang sudah disiapkan itu merupakan bantuan awal. Pihaknya akan terus memperbaharui untuk menyesuaikan data resmi dari kapupaten yang terkena banjir terkait korban jiwa yang terdampak.

Kepala Dinas Sosial Kalimantan Barat Golda Marganda Purba mengatakan untuk penyaluran bantuan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dandim dan Polres di Melawi. Koordinasi yang dilakukan untuk memastikan bantuan yang disalurkan itu tepat sasaran.

"Termasuk untuk mobilisasi bantuan karena melihat kondisi banjir yang tinggi. Jangan sampai bantuan malah tidak bisa masuk," kata Golda.

Ia menambahkan bantuan yang disalurkan itu tidak hanya beras tapi juga makanan lainnya. Seperti mie instan dan bahan makanan untuk anak-anak. Selain itu pihaknya juga menerjunkan satu tim tagana yang berisikan 15 orang.

"Tim yang kami turunkan akan berkoordinasi dengan tagana setempat. Bantuan lainnya termasuk angkutan untuk mobilisasi bantuan hingga kesiapan untuk dapur umum," kata Golda.

Ia melanjutkan banjir yang terjadi saat ini tidak hanya di Melawi, tapi juga Kapuas Hulu dan kabupaten lainnya. Pihaknya terus berkoordinasi terkait perkembangan terbaru kondisi banjir hingga masyarakat yang terdampak.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020