Kepala Dinas Kesehatan Kalimatan Barat, Harisson mengatakan pada Selasa ini terjadi penambahan satu kasus pasien positif COVID-19 yang meninggal, sehingga jumlah keseluruhan pasien COVID-19 meninggal menjadi tujuh orang.
"Hari ini terjadi penambahan kasus pasien meninggal, sebanyak 1 orang, sehingga sampai 15 September 2020 ini, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal sebanyak tujuh orang," kata Harisson di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan pasien COVID-19 yang meninggal tersebut berasal dari Kota Pontianak pada 14 September yang dirawat di RSUD Soedarso Pontianak. Namun, belum lama mendapat perawatan pasien tersebut meninggal.
"Sebelum dirawat di RSUD Soedarso, pasien mengalami gejala demam dan batuk serta sesak napas. Mengetahui gejala tersebut pasien langsung dites cepat COVID-19 dan hasilnya reaktif sehingga kita lanjutkan ke pemeriksaan tes usap TCM dan hasilnya positif," tuturnya.
Harisson mengatakan jika dilihat dari umur pasien yang meninggal masih cukup muda, baru 42 tahun. Namun, pasien meninggal dan terkonformasi positif COVID-19.
"Ini mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh menganggap remeh virus ini, karena tidak hanya membahayakan pasien yang di usia tua dan memiliki penyakit lain, namun ternyata virus ini juga bisa menyerang dan menyebabkan kematian pada usia yang relatif muda," katanya.
Untuk itu dirinya tidak henti-henti mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan tetap melaksanakan protokol kesehatan, selalu menjaga jarak, selalu cuci tangan dan menggunakan masker.
"Intinya kita tidak boleh lengah dan selalu jauhi orang yang tidak menggunakan masker," kata Harisson.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu ini menambahkan untuk jumlah kasus konfirmasi positid COVID-19 di Kalbar pada Selasa ini terdapat tambahan sebanyak 4 kasus baru yang berasal dari Kota Pontianak dua orang, satu di Singkawang dan satu lagi di Bengkayang.
"Dengan adanya penambahan kasus baru ini, jadi total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kalbar sampai Selasa ini sebanyak 784 kasus, 655 orang sembuh dan tujuh meninggal," kata Harisson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Hari ini terjadi penambahan kasus pasien meninggal, sebanyak 1 orang, sehingga sampai 15 September 2020 ini, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal sebanyak tujuh orang," kata Harisson di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan pasien COVID-19 yang meninggal tersebut berasal dari Kota Pontianak pada 14 September yang dirawat di RSUD Soedarso Pontianak. Namun, belum lama mendapat perawatan pasien tersebut meninggal.
"Sebelum dirawat di RSUD Soedarso, pasien mengalami gejala demam dan batuk serta sesak napas. Mengetahui gejala tersebut pasien langsung dites cepat COVID-19 dan hasilnya reaktif sehingga kita lanjutkan ke pemeriksaan tes usap TCM dan hasilnya positif," tuturnya.
Harisson mengatakan jika dilihat dari umur pasien yang meninggal masih cukup muda, baru 42 tahun. Namun, pasien meninggal dan terkonformasi positif COVID-19.
"Ini mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh menganggap remeh virus ini, karena tidak hanya membahayakan pasien yang di usia tua dan memiliki penyakit lain, namun ternyata virus ini juga bisa menyerang dan menyebabkan kematian pada usia yang relatif muda," katanya.
Untuk itu dirinya tidak henti-henti mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan tetap melaksanakan protokol kesehatan, selalu menjaga jarak, selalu cuci tangan dan menggunakan masker.
"Intinya kita tidak boleh lengah dan selalu jauhi orang yang tidak menggunakan masker," kata Harisson.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu ini menambahkan untuk jumlah kasus konfirmasi positid COVID-19 di Kalbar pada Selasa ini terdapat tambahan sebanyak 4 kasus baru yang berasal dari Kota Pontianak dua orang, satu di Singkawang dan satu lagi di Bengkayang.
"Dengan adanya penambahan kasus baru ini, jadi total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kalbar sampai Selasa ini sebanyak 784 kasus, 655 orang sembuh dan tujuh meninggal," kata Harisson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020