Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kadis SP3P2KB) Kapuas Hulu, Martha Banang menyebutkan pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sangat terbantu dengan adanya pelayanan KB Daerah Aliran Sungai (DAS) BKKBN Kalbar. Apa lagi saat ini Kabupaten Kapuas Hulu masih kekurangan tenaga bidan yang sudah terlatih.

"Maka kami nilai dengan adanya kegiatan pelayanan KB Bergerak DAS sangat membantu pemerintah daerah. Pelayanan KB DAS ini sangat efektif, sehingga dari daerah-daerah yang tersulit dan pinggiran sungai bisa hadir, karena kami sangat sulit untuk menjemput bola ke lapangan," kata Kadis SP3P2KB Kapuas Hulu, Martha Banang di Kapuas Hulu, Rabu.

Terkait hal ini Dinas SP3P2KB Kapuas Hulu, terus memberikan motivasi terhadap masyarakat untuk beralih menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Namun karena kondisi saat ini tengah banjir sehingga berdampak terhadap jumlah akseptor yang di layani.

"Sebagian besar akseptor berada pada daerah yang sulit untuk di lalui. Terlebih dengan kondisi banjir dan hujan menjadi kendala bagi pelayanan. Akan tetapi saat ini minat masyarakat untuk menggunakan MKJP sudah mulai meningkat. Akseptor sudah mulai cerdas untuk memilih alat kontrasepsi," kata Martha.

Ia mengatakan MJKP ini selain jangka waktunya lama juga aman bagi kesehatan. Pihak akan terus melakukan upaya untuk memaksimalkan penggunaan MKJP. Namun dengan keterbatasan tenaga dan luas wilayah sering menjadi kendala.

Menurutnya ada beberapa daerah di Kabupaten Kapuas Hulu yang bidannya tidak memiliki kompetensi untuk memasang IUD dan implan. Akan tetapi pihaknya mengatasi dengan melakukan jemput bola yaitu dibawa ke bidan yang sudah tersertifikasi ke ke warga atau aseptor yang ingin mendapatkan pelayanan KB MKJP seperti implan ataupun IUD.

"Iya jadi bidan yang sudah sertifikasi kami bawa untuk melayani daerah yang bidannya belum sertifikasi. Memang berdasarkan aturan bidan yang melayani pemasangan MKJP harus tersertifikasi. Namun sekarang sudah dipermudah bidan sudah terlatih didampingi bidan senior yang sudah terlatih. Kemudian satu, dua atau tiga kali pasang sudah bisa dapat sertifikat. Di pelayanan KB bergerak DAS ini kami praktekkan hal itu," pungkasnya.

Baca juga: Pelayanan KB DAS BKKBN Kalbar mampu menjawab kesulitan akses akseptor dipedalaman
Baca juga: IBI Kalbar berikan pelatihan kepada para bidan dalam pelayanan DAS
Baca juga: Seorang suami dorong istrinya gunakan IUD di pelayanan DAS
 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020