Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero menyatakan di wilayah Kapuas Hulu masih banyak pemilih tradisional yang mengedepankan kesamaan suku, agama, ras dan antar golongan saat pilkada, sehingga perlu diantisipasi dan dicegah agar tidak menimbulkan gesekan di tengah masyarakat.
 
"Tidak bisa dipungkiri, masyarakat kita masih banyak sebagai pemilih tradisional, itu jangan sampai menimbulkan gesekan yang dapat merusak keamanan dan ketenteraman Kapuas Hulu," kata Antonius L Ain Pamero, saat menghadiri deklarasi kesepakatan damai Pilkada Kapuas Hulu, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu.
 
Disampaikan Antonius, pilkada merupakan momentum untuk memilih seorang pemimpin untuk Kabupaten Kapuas Hulu sesuai keinginan masyarakat.
 
Untuk itu, gunakanlah cara-cara yang baik untuk memenangkan pilkada, patuhi aturan baik dari KPU mau pun Undang-Undang, serta taati protokol kesehatan, agar selalu terjaga keamanan dan ketenteraman.
 
Menurut dia, dalam pilkada rakyat menjadi faktor dan jaminan untuk memenangkan pilkada, sehingga perlu kedekatan dengan masyarakat, apalagi jika sudah menjadi pemimpin terpilih jangan menjaga jarak dengan masyarakat.
 
"Tentu masyarakat bercita-cita memiliki pemimpin yang dekat dan pro masyarakat dalam setiap kebijakan pembangunan," kata Antonius.
 
Namun, pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 kali ini berbeda dari pemilu sebelumnya, karena dengan sangat terpaksa dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 yang sedang melanda negeri ini.
 
"Antisipasi dan cegah dini setiap persoalan, terutama yang berkaitan dengan COVID-19, kita tidak ingin ada klaster dalam pelaksanaan Pilkada Kapuas Hulu, tingkatkan sinergitas, koordinasi dan komunikasi dengan semua pihak," pesan Antonius.
 
 
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020