Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas terus mengawasi kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong dan Aruk, Kalbar dan selalu menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 masuk ke Indonesia.
"Hari ini tercatat sebanyak 213 orang PMI masuk ke Indonesia melalui jalur PLBN Entikong sebanyak 152 orang dan PLBN Aruk sebanyak 59 orang. Sedang dua PMI tanpa dokumen masuk melalui jalur tidak resmi dari sektor kiri PLBN Entikong," kata Dansatgas Pamtas Yonif 642/Kps Letkol (Inf) Alim Mustofa dalam keterangan tertulisnya di Pos Kotis Gabma Entikong, Sanggau, Selasa.
Dia menjelaskan, sebelum memasuki Gedung PLBN, seluruh PMI yang tiba diwajibkan menerapkan protokol kesehatan terlebih dahulu seperti, menggunakan masker yang benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak satu sama lain dan melewati bilik disinfektan serta melaksanakan tes cepat.
"Usai dilakukan tes cepat, sebanyak 212 PMI dari 213 dinyatakan non reaktif, sedangkan satu orang dinyatakan reaktif. Selanjutnya untuk yang reaktif diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk penanganan selanjutnya," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi setiap PMI yang masuk ke Indonesia baik yang melalui PLBN Entikong, PLBN Aruk serta PPLB Jagoi Babang maupun jalur tidak resmi lainnya.
"Selain mengawasi PMI, Satgas Pamtas juga mengawasi kegiatan illegal logging, illegal minning, human trafficking, penyelundupan narkoba, minuman keras dan lain sebagainya," ujarnya.
Adapun ke 213 PMI tersebut, diantaranya berasal dari Provinsi Kalbar 57 orang, Kalsel dua orang, Kalimantan Utara empat orang, Banten satu orang, Jabar lima orang, Jateng tujuh orang, Jatim tiga orang, NTB 42 orang, NTT dua orang, Sulsel 78 orang, Sulteng dua orang, Sultra dua orang, Lampung empat orang, Sulut satu orang, Sumsel satu orang, dan Maluku dua orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Hari ini tercatat sebanyak 213 orang PMI masuk ke Indonesia melalui jalur PLBN Entikong sebanyak 152 orang dan PLBN Aruk sebanyak 59 orang. Sedang dua PMI tanpa dokumen masuk melalui jalur tidak resmi dari sektor kiri PLBN Entikong," kata Dansatgas Pamtas Yonif 642/Kps Letkol (Inf) Alim Mustofa dalam keterangan tertulisnya di Pos Kotis Gabma Entikong, Sanggau, Selasa.
Dia menjelaskan, sebelum memasuki Gedung PLBN, seluruh PMI yang tiba diwajibkan menerapkan protokol kesehatan terlebih dahulu seperti, menggunakan masker yang benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak satu sama lain dan melewati bilik disinfektan serta melaksanakan tes cepat.
"Usai dilakukan tes cepat, sebanyak 212 PMI dari 213 dinyatakan non reaktif, sedangkan satu orang dinyatakan reaktif. Selanjutnya untuk yang reaktif diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk penanganan selanjutnya," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi setiap PMI yang masuk ke Indonesia baik yang melalui PLBN Entikong, PLBN Aruk serta PPLB Jagoi Babang maupun jalur tidak resmi lainnya.
"Selain mengawasi PMI, Satgas Pamtas juga mengawasi kegiatan illegal logging, illegal minning, human trafficking, penyelundupan narkoba, minuman keras dan lain sebagainya," ujarnya.
Adapun ke 213 PMI tersebut, diantaranya berasal dari Provinsi Kalbar 57 orang, Kalsel dua orang, Kalimantan Utara empat orang, Banten satu orang, Jabar lima orang, Jateng tujuh orang, Jatim tiga orang, NTB 42 orang, NTT dua orang, Sulsel 78 orang, Sulteng dua orang, Sultra dua orang, Lampung empat orang, Sulut satu orang, Sumsel satu orang, dan Maluku dua orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020