Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1015/Spt mengaku ada beberapa kendala yang dihadapi saat di lapangan dalam menyelesaikan program pembangunan fisik, di dua desa di Kecamatan Pulau Hanaut.
"Kendala itu diantaranya pada saat pergeseran logistik atau bahan baku bangunan berupa kayu dan papan. Karena jika air sedang surut, maka terpaksa TNI dan masyarakat menceburkan diri ke sungai, dan secara estafet memindahkan bahan tersebut ke daratan," kata anggota Satgas TMMD Kodim 1015/Sampit Serda Fahrudin, Jumat
Hal itu terjadi ujarnya menjelaskan, akibat perahu kelotok yang digunakan untuk mengangkut bahan tidak bisa masuk hingga ke lokasi. Karena kandas akibat air anak Sungai Mentaya tersebut surut.
"Kendala tersebut bukan halangan bagi kami untuk menyelesaikan tugas. Dan semangat kami ini juga diikuti oleh masyarakat," katanya.
Meskipun sejumlah kendala harus mereka hadapi. Namun hingga hari ke-23 ini, pembangunan jembatan sudah mencapai 90 persen.
"Ini semua bisa terwujud, karena semangat kerja anggota TNI dan masyarakat sangatlah kuat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kendala itu diantaranya pada saat pergeseran logistik atau bahan baku bangunan berupa kayu dan papan. Karena jika air sedang surut, maka terpaksa TNI dan masyarakat menceburkan diri ke sungai, dan secara estafet memindahkan bahan tersebut ke daratan," kata anggota Satgas TMMD Kodim 1015/Sampit Serda Fahrudin, Jumat
Hal itu terjadi ujarnya menjelaskan, akibat perahu kelotok yang digunakan untuk mengangkut bahan tidak bisa masuk hingga ke lokasi. Karena kandas akibat air anak Sungai Mentaya tersebut surut.
"Kendala tersebut bukan halangan bagi kami untuk menyelesaikan tugas. Dan semangat kami ini juga diikuti oleh masyarakat," katanya.
Meskipun sejumlah kendala harus mereka hadapi. Namun hingga hari ke-23 ini, pembangunan jembatan sudah mencapai 90 persen.
"Ini semua bisa terwujud, karena semangat kerja anggota TNI dan masyarakat sangatlah kuat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020