Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan membuat demplot atau kebun percontohan tanaman keladi di lahan tanpa bakar di Desa Wajok Hilir, Mempawah.
“Kegiatan PKM yang dimulai sejak sebelum COVID-19 ini bertujuan agar masyarakat dapat memperoleh pengetahuan tentang budi daya pertanian tanpa melakukan pengolahan lahan dengan membakar lahan di lahan gambut,” ujar pimpinan Tim PKM Untan Dr. Henny Herawati, S.T., M.T di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan untuk demplot pertanian keladi, sebelum dilakukan praktik, terlebih dahulu dilakukan pelatihan dan penyuluhan.
“Dengan kegiatan ini diharapkan di masa yang akan datang lahan gambut dapat lebih produktif dan tetap terjaga kualitasnya,” kata dia.
Pimpinan Tim PKM Untan Pontianak lainnya Dr. Tatang Abdurrahman, S.P., M.P menjelaskan bahwa Desa Wajok Hilir merupakan lahan basah, yaitu tanah gambut. Desa Wajok Hilir memiliki jenis tanah gambut yang cukup luas.
“Saat ini lahan gambut di Desa Wajok Hilir diketahui terjadi penurunan kualitas lahan karena sering terjadi kekeringan lahan. Beberapa upaya restorasi pada wilayah gambut adalah penanaman kembali dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan mata pencaharian masyarakat,” katanya.
Mengenai metode pertanian lahan tanpa bakar dalam hal ini pertanian keladi, pihaknya untuk memperoleh biochar yang berbentuk arang guna meningkatkan kesuburan tanah, menggunakan alat berupa drum pembakaran melalui metode pembakaran minim oksigen (pirolisis). Bahan bakar berasal dari bahan biomassa yang tersedia di sekitar lahan dari sisa hasil tanaman sehingga dapat memanfaatkan limbah pertanian yang selama ini belum termanfaatkan.
“Untuk memperoleh hasil pertanian keladi yang baik pada saat penanaman bibit di media tanam perlu dilubangi terlebih dahulu. Selain itu, untuk mengendalikan tinggi muka air di lahan, perlu dibuat bedengan sebagai media tempat tanaman dan dengan pengaturan muka air dengan membuat irigasi yang terkendali dengan baik,” kata dia.
Kegiatan PKM yang berjudul pembasahan lahan gambut secara partisipatif tersebut dilaksanakan dengan dana hibah dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Riset, Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional pada Skim Pengembangan Desa Mitra (PPDM).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
“Kegiatan PKM yang dimulai sejak sebelum COVID-19 ini bertujuan agar masyarakat dapat memperoleh pengetahuan tentang budi daya pertanian tanpa melakukan pengolahan lahan dengan membakar lahan di lahan gambut,” ujar pimpinan Tim PKM Untan Dr. Henny Herawati, S.T., M.T di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan untuk demplot pertanian keladi, sebelum dilakukan praktik, terlebih dahulu dilakukan pelatihan dan penyuluhan.
“Dengan kegiatan ini diharapkan di masa yang akan datang lahan gambut dapat lebih produktif dan tetap terjaga kualitasnya,” kata dia.
Pimpinan Tim PKM Untan Pontianak lainnya Dr. Tatang Abdurrahman, S.P., M.P menjelaskan bahwa Desa Wajok Hilir merupakan lahan basah, yaitu tanah gambut. Desa Wajok Hilir memiliki jenis tanah gambut yang cukup luas.
“Saat ini lahan gambut di Desa Wajok Hilir diketahui terjadi penurunan kualitas lahan karena sering terjadi kekeringan lahan. Beberapa upaya restorasi pada wilayah gambut adalah penanaman kembali dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan mata pencaharian masyarakat,” katanya.
Mengenai metode pertanian lahan tanpa bakar dalam hal ini pertanian keladi, pihaknya untuk memperoleh biochar yang berbentuk arang guna meningkatkan kesuburan tanah, menggunakan alat berupa drum pembakaran melalui metode pembakaran minim oksigen (pirolisis). Bahan bakar berasal dari bahan biomassa yang tersedia di sekitar lahan dari sisa hasil tanaman sehingga dapat memanfaatkan limbah pertanian yang selama ini belum termanfaatkan.
“Untuk memperoleh hasil pertanian keladi yang baik pada saat penanaman bibit di media tanam perlu dilubangi terlebih dahulu. Selain itu, untuk mengendalikan tinggi muka air di lahan, perlu dibuat bedengan sebagai media tempat tanaman dan dengan pengaturan muka air dengan membuat irigasi yang terkendali dengan baik,” kata dia.
Kegiatan PKM yang berjudul pembasahan lahan gambut secara partisipatif tersebut dilaksanakan dengan dana hibah dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Riset, Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional pada Skim Pengembangan Desa Mitra (PPDM).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020