Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meninjau laboratorium Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak untuk kepentingan produksi sejumlah alat pelindung diri (APD) bagi penanganan COVID-19.
"Kita sangat mendukung terhadap langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan Untan Pontianak, terutama Tim Satgas COVID-19 Fakultas Teknik dalam rangka menunjang upaya-upaya pencegahan dan penanganan penyebaran COVID-19," ujar dia di Pontianak, Senin.
Rektor Untan Pontianak Garuda Wiko menyampaikan komitmen pihaknya berkontribusi bersama pemerintah daerah dan pihak lainnya dalam pencegahan dan penanganan COVID-19.
"Kita berkomitmen bersama-sama dengan pemda dan pihak strategis kita untuk terus melakukan upaya maksimal dalam rangka pencegahan COVID-19. APD yang kita produksi untuk mencukupi dulu kebutuhan di Kalbar. Nanti itu akan satu pintu melalui Pemprov Kalbar untuk mendistribusikan agar sebarannya bisa seimbang," kata dia.
Dekan Fakultas Teknik Untan Pontianak Rustamaji menyebutkan APD yang diproduksi, yakni "face shield", masker kain, dan "aerosol box" berbasis teknologi tepat guna bagi fasilitas pelayanan kesehatan.
"Di samping itu, Fakultas Teknik telah merancang dan membuat 'wash basin', bilik antisepktik, larutan 'hand sanitizer' atau pembersih tangan, serta larutan antiseptik," kata dia
Ia menyebutkan alat produksinya cairan pembersih tangan bisa memproduksi 1.000 liter per hari.
"Kemudian kami juga memandang perlu melihat apa yang menjadi fokus saat ini terkait dengan proteksi dari tenaga medisnya. Kita sudah menyiapkan 'aerosol box', sehingga dokter ataupun tenaga medis paramedis yang bekerja menghadapi pasien itu tidak bersentuhan langsung dan bisa terhindarkan dari uap air asal dari pernapasan," katanya.
Hanya saja, pihaknya kesulitan mendapatkan bahan baku untuk pembuatan APD dalam suasana seperti sekarang ini.
"Kita baru dapat kepastian dari universitas dan semua mencari akses untuk bahan baku. Hari ini kita mendapatkan 200 liter alkohol 94 persen," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya tidak berasumsi sendiri tetapi mengundang para dokter untuk mendapatkan gambaran tentang produksi APD.
"Jadi kita berharap apa yang dilakukan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat atau PKM bisa membantu tenaga medis dan masyarakat luas," kata dia.
Baca juga: PKM Teknik Untan Pontianak buat APD untuk COVID-19
Baca juga: Mahasiswa Teknik Untan ciptakan robot berbasis IoT bagi penyandang tunadaksa
Baca juga: "Kuntilanak" ala mahasiswa Teknik Untan turut meriahkan Kulminasi