Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Pontianak, Sidiq Handanu mengingatkan masyarakat agar tidak berkerumun ramai di Warung Kopi (Warkop), karena bisa menjadi sarana penularan COVID-19.

"Seperti tadi malam Sabtu (7/11) setelah kami melakukan razia terdapat sebanyak 17 dari 200 pengunjung Warkop hasilnya reaktif. Ini kami dapatkan setelah melakukan tes cepat dengan hasil menandakan ada virus di tubuh ke-17 orang pengunjung, sehingga perlu identifikasi lebih lanjut melalui tes usap," kata Sidiq Handanu di Pontianak, Minggu.

Dari hasil razia itu kata Handanu
pengunjungnya rata-rata anak muda. Dimana rata-rata yang terjaring reaktif itu tanpa gejala. Hal ini dikhawatirkan ketika pulang ke rumah, malah akan menularkan COVID-19 kepada keluarganya di rumah.

"Makanya, dari temuan kasus itu, kami langsung lakukan tes usap, dan ditargetkan, besok Senin (9/11) sudah ada hasilnya," katanya

Kadis Kesehatan Kota Pontianak itu pun menyatakan khawatirnya akan sulit Kota Pontianak untuk keluar dari zona merah COVID-19. Mengingat masih rendahnya kesedaran sebagian masyarakat Kota Pontianak yang masih mau berkumpul ramai di Warkop dan mengabaikan protokol kesehatan.

"Untuk itu, kami akan terus melakukan tes cepat pada tempat-tempat kerumunan, terutama yang tidak menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kadinkes Kota Pontianak juga mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam menekan dan memutus rantai penyebaran COVID-19, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Tanpa dukungan semua pihak akan sulit dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kota Pontianak dan Kalbar umumnya," katanya

Sidiq menambahkan, rumah sakit di Kota Pintianak saat ini telah meningkatkan pelayanan dan fasilitas sebagai antisipasi meningkatnya pasien setelah ditetapkannya Kota Pontianak sebagai zona merah COVID-19.

Disebutkanya, adapun upaya yang telah dilakukan yaitu meningkatkan jumlah tempat tidur yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie dan rumah sakit lainnya yang ada di Kota Pontianak sebanyak lima kali lipat dari sebelumnya sebagai antisipasi peningkatan pasien COVID-19.

"Termasuk rumah karantina di Rusunawa Nipah Kuning yang kapasitasnya menjadi 100 tempat tidur. Jadi setiap penderita yang konfirmasi positif seharusnya melakukan isolasi mandiri dan kita imbau untuk menempati ruang isolasi di rusunawa Nipah Kuning atau Upelkes untuk keamanan," pungkasnya.


 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020