Sebuah video berdurasi 13 detik, yang memperlihatkan jenazah dibalut plastik putih dan tergeletak di lantai, telah diunggah pemilik akun Facebook Zhaki Nugraha pada 7 November 2020.
Seorang pria dengan peci putih turut terlihat sedang memegang jenazah itu. Sejumlah orang, sebagaimana dalam video itu, tampak pula mengerumuni jenazah tersebut.
Sang pengunggah mengklaim video tersebut memperlihatkan jenazah pasien COVID-19 di Probolinggo, Jawa Timur. Tapi, kedua mata jenazah hilang saat bagian wajah dibuka oleh keluarga.
Berikut narasi yang dimuat dalam unggahan video di Facebook itu:
"Jenazah pasien yang 'katanya' kena kopit di Probolinggo setelah dibuka ternyata kedua bola matanya sudah tidak ada, darah pun masih bercucuran. Petugas sempat melarang untuk melihat jenazah namun pihak keluarga memaksa karena yakin almarhumah tidak punya riwayat kontak dengan pasien kopit.
Sumber dari Ig @teluuur,".
Hingga Senin (9/11), unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 1.100 kali serta direspon oleh 215 pengguna lain Facebook.
Salah satu pengguna Facebook, Maulana Yusuf, turut mengunggah ulang video yang diklaim sebagai jenazah pasien COVID-19 tanpa bola mata tersebut pada Senin (9/11).
Namun, apakah benar video tersebut memuat jenazah COVID-19 tanpa bola mata?
Penjelasan:
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo memberikan klarifikasi terkait video jenazah pasien positif asal Desa Alastengah, Kabupaten Probolinggo yang tanpa bola mata.
"Tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di media sosial, karena pada saat pemulasaraan jenazah dengan protokol COVID-19 sudah disaksikan oleh pihak keluarga," kata Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono mengacu berita ANTARA berjudul "Satgas Probolinggo klarifikasi soal pendarahan jenazah COVID-19".
Shodiq mengatakan pasien itu masuk ke rumah sakit pada 2 November 2020. Pasien tersebut meninggal dunia dengan diagnosa stroke dan terkonfirmasi positif COVID-19 pada 5 November 2020, sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurut Shodiq, ada dua orang dari pihak keluarga jenazah yang ikut menyaksikan pemulasaraan jenazah. Pemakaman jenazah pun sudah disetujui untuk dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 karena yang bersangkutan terkonfirmasi positif.
Namun sebelum dimakamkan, peti jenazah dibuka oleh pihak keluarga dan terlihat ada darah di kain kafan.
Shodiq menjelaskan darah di kain kafan itu memang mungkin muncul pada jenazah pasien tertentu, terutama penyakit kronis.
Pada kasus di Probolinggo, pasien didiagnosa stroke. Maka, ada dua kemungkinan muncul bercak darah di kain kafannya, yakni lebam-lebam jenazah atau pendarahan pada dinding usus, menurut Shodiq.
"Untuk pastinya, memang harus dilakukan pemeriksaan forensik. Namun yang pasti, tidak mungkin dan tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di media sosial," katanya.
Dengan demikian, narasi terkait jenazah COVID-19 tanpa bola mata itu merupakan hoaks.
Klaim: Jenazah COVID-19 tanpa bola mata di Probolinggo
Rating: Salah/Disinformasi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Seorang pria dengan peci putih turut terlihat sedang memegang jenazah itu. Sejumlah orang, sebagaimana dalam video itu, tampak pula mengerumuni jenazah tersebut.
Sang pengunggah mengklaim video tersebut memperlihatkan jenazah pasien COVID-19 di Probolinggo, Jawa Timur. Tapi, kedua mata jenazah hilang saat bagian wajah dibuka oleh keluarga.
Berikut narasi yang dimuat dalam unggahan video di Facebook itu:
"Jenazah pasien yang 'katanya' kena kopit di Probolinggo setelah dibuka ternyata kedua bola matanya sudah tidak ada, darah pun masih bercucuran. Petugas sempat melarang untuk melihat jenazah namun pihak keluarga memaksa karena yakin almarhumah tidak punya riwayat kontak dengan pasien kopit.
Sumber dari Ig @teluuur,".
Hingga Senin (9/11), unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 1.100 kali serta direspon oleh 215 pengguna lain Facebook.
Salah satu pengguna Facebook, Maulana Yusuf, turut mengunggah ulang video yang diklaim sebagai jenazah pasien COVID-19 tanpa bola mata tersebut pada Senin (9/11).
Namun, apakah benar video tersebut memuat jenazah COVID-19 tanpa bola mata?
Penjelasan:
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo memberikan klarifikasi terkait video jenazah pasien positif asal Desa Alastengah, Kabupaten Probolinggo yang tanpa bola mata.
"Tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di media sosial, karena pada saat pemulasaraan jenazah dengan protokol COVID-19 sudah disaksikan oleh pihak keluarga," kata Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono mengacu berita ANTARA berjudul "Satgas Probolinggo klarifikasi soal pendarahan jenazah COVID-19".
Shodiq mengatakan pasien itu masuk ke rumah sakit pada 2 November 2020. Pasien tersebut meninggal dunia dengan diagnosa stroke dan terkonfirmasi positif COVID-19 pada 5 November 2020, sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurut Shodiq, ada dua orang dari pihak keluarga jenazah yang ikut menyaksikan pemulasaraan jenazah. Pemakaman jenazah pun sudah disetujui untuk dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 karena yang bersangkutan terkonfirmasi positif.
Namun sebelum dimakamkan, peti jenazah dibuka oleh pihak keluarga dan terlihat ada darah di kain kafan.
Shodiq menjelaskan darah di kain kafan itu memang mungkin muncul pada jenazah pasien tertentu, terutama penyakit kronis.
Pada kasus di Probolinggo, pasien didiagnosa stroke. Maka, ada dua kemungkinan muncul bercak darah di kain kafannya, yakni lebam-lebam jenazah atau pendarahan pada dinding usus, menurut Shodiq.
"Untuk pastinya, memang harus dilakukan pemeriksaan forensik. Namun yang pasti, tidak mungkin dan tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di media sosial," katanya.
Dengan demikian, narasi terkait jenazah COVID-19 tanpa bola mata itu merupakan hoaks.
Klaim: Jenazah COVID-19 tanpa bola mata di Probolinggo
Rating: Salah/Disinformasi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020