Kepala UPT Air Bersih Dinas PUPR Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat Eman Awaludin mengatakan perbaikan sarana prasarana air bersih Lubuk Tapah di Desa Harapan Mulia yang sedang dikerjakan terkendala cuaca sehingga berdampak waktu penyelesaiannya.
"Kendalanya medan, membawa material jauh melewati jalan yang rusak dan cuaca yang sering hujan," ujarnya saat dihubungi di Sukadana, Sabtu.
Ia yang juga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Barang dan Jasa Pekerjaan Sarana Prasarana Air Bersih Lubuk Tapah mengatakan nilai kontrak kerja proyek tersebut Rp4, 4 miliar.
"Rincian kontrak yakni sebesar Rp3,3 miliar untuk pemeliharaan pipanisasi dan Rp1,1 miliar untuk perbaikan. Diharapkan bisa mengalirkan air sampai ke Teluk Melano yang sudah didambakan masyarakat selama ini," katanya.
Namun demikian, ia tetap optimis pekerjaan tersebut bisa diselesaikan tepat waktu yang akan habis masa kontrak pada tanggal 20 Desember 2020 mendatang.
"Insya Allah jika alam mendukung memang keterlambatan ditenderkan di akhir tahun ini sebagai penghambat, tapi apalah daya sudah terjadi sebagai PPK saya tetap yakin perbaikan ni bisa diselesaikan," kata dia.
Pemenang lelang CV Putra Palong Mandiri selain bekerja dengan waktu yang tersisa juga harus tetap menjaga agar air di dua desa yakin Desa Harapan Mulia dan Rantau Panjang tetap mengalir selama pengerjaan.
"Untuk itu petugas kami yang bertugas di Mentubang saya libatkan agar bisa meredam putusnya air di dua desa, ini tidak gampang dilakukan jika kita tidak dekat dengan masyarakat," jelasnya.
Dirinya meyakini, perbaikan bak penampung mata air atau broncep dan pipa di sumber air Lubuk Tapah jika bisa diselesaikan maka debit air bisa mencapai Teluk Melano. Apalagi menurutnya tahun depan akan ada sumber air lainnya yang akan dikerjakan untuk mewujudkan program bupati agar air bisa mengalirkan ke beberapa kecamatan di Kayong Utara.
"Iya kalau broncep dan pipa sudah bagus tak ada hambatan lagi air sampai ke jembatan Melano. Tahun depan insya Allah air di Balaban terealisasi lebih mantap lagi air ke Melano," katanya.
Sementara itu, Bupati Citra Duani mengatakan untuk pembangunan yang bersumber dana APBD untuk tahun depan Bidang Cipta Karya Dinas PUPR KKU beserta UPT pelayanan air bersih akan tetap fokus dan serius menangani perbaikan jaringan perpipaan dan bangunan broncep di semua sumber air yang sudah terpasang di setiap desa.
"Sedangkan pembangunan yang bersumber dana APBN melalui BWSK 1 dan didukung TNGP, pemerintah daerah berusaha serius terealisasinya pembangunan sumber air baku Balaban di wilayah Melano dengan menyediakan anggaran untuk pembelian tanah untuk bangunan reservoar di Jalan Gusti Room, Amdal dan mengurus izin pemanfaatan air," katanya.
Ia menyebutkan juga bahwa melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), tahun depan fokus memperbaiki jaringan pipa sumber air sungai Buloh yang melayani jaringan air bersih di Siduk.
"Peningkatan kondisi dalam satu tahun baru mencapai 7 persen. Itu menyesuaikan juga dengan kemampuan keuangan daerah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kendalanya medan, membawa material jauh melewati jalan yang rusak dan cuaca yang sering hujan," ujarnya saat dihubungi di Sukadana, Sabtu.
Ia yang juga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Barang dan Jasa Pekerjaan Sarana Prasarana Air Bersih Lubuk Tapah mengatakan nilai kontrak kerja proyek tersebut Rp4, 4 miliar.
"Rincian kontrak yakni sebesar Rp3,3 miliar untuk pemeliharaan pipanisasi dan Rp1,1 miliar untuk perbaikan. Diharapkan bisa mengalirkan air sampai ke Teluk Melano yang sudah didambakan masyarakat selama ini," katanya.
Namun demikian, ia tetap optimis pekerjaan tersebut bisa diselesaikan tepat waktu yang akan habis masa kontrak pada tanggal 20 Desember 2020 mendatang.
"Insya Allah jika alam mendukung memang keterlambatan ditenderkan di akhir tahun ini sebagai penghambat, tapi apalah daya sudah terjadi sebagai PPK saya tetap yakin perbaikan ni bisa diselesaikan," kata dia.
Pemenang lelang CV Putra Palong Mandiri selain bekerja dengan waktu yang tersisa juga harus tetap menjaga agar air di dua desa yakin Desa Harapan Mulia dan Rantau Panjang tetap mengalir selama pengerjaan.
"Untuk itu petugas kami yang bertugas di Mentubang saya libatkan agar bisa meredam putusnya air di dua desa, ini tidak gampang dilakukan jika kita tidak dekat dengan masyarakat," jelasnya.
Dirinya meyakini, perbaikan bak penampung mata air atau broncep dan pipa di sumber air Lubuk Tapah jika bisa diselesaikan maka debit air bisa mencapai Teluk Melano. Apalagi menurutnya tahun depan akan ada sumber air lainnya yang akan dikerjakan untuk mewujudkan program bupati agar air bisa mengalirkan ke beberapa kecamatan di Kayong Utara.
"Iya kalau broncep dan pipa sudah bagus tak ada hambatan lagi air sampai ke jembatan Melano. Tahun depan insya Allah air di Balaban terealisasi lebih mantap lagi air ke Melano," katanya.
Sementara itu, Bupati Citra Duani mengatakan untuk pembangunan yang bersumber dana APBD untuk tahun depan Bidang Cipta Karya Dinas PUPR KKU beserta UPT pelayanan air bersih akan tetap fokus dan serius menangani perbaikan jaringan perpipaan dan bangunan broncep di semua sumber air yang sudah terpasang di setiap desa.
"Sedangkan pembangunan yang bersumber dana APBN melalui BWSK 1 dan didukung TNGP, pemerintah daerah berusaha serius terealisasinya pembangunan sumber air baku Balaban di wilayah Melano dengan menyediakan anggaran untuk pembelian tanah untuk bangunan reservoar di Jalan Gusti Room, Amdal dan mengurus izin pemanfaatan air," katanya.
Ia menyebutkan juga bahwa melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), tahun depan fokus memperbaiki jaringan pipa sumber air sungai Buloh yang melayani jaringan air bersih di Siduk.
"Peningkatan kondisi dalam satu tahun baru mencapai 7 persen. Itu menyesuaikan juga dengan kemampuan keuangan daerah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020