Warga Simpang Hilir Kayong Utara mengeluhkan bangunan pasar tradisional yang terletak di Rantau Panjang kondisi pondasinya turun sehingga bangunan terlihat miring.

"Saya biasanya belanja di sini untuk membeli ikan dan sayuran, takut juga melihat bangunan yang miring seperti itu, sangat membahayakan karena bangunannya tidak kokoh lagi," kata warga Simpang Hilir Azizah, Senin.

Di pasar tersebut, terlihat beberapa meja yang kosong dikarenakan meja yang miring sehingga pedagang tidak bisa meletakkan barang dagangannya.

"Kan sayang ada beberapa meja tidak bisa digunakan karena kondisi atap dan meja sudah rusak parah," jelasnya.

Selain itu juga, halaman pasar yang terletak di persimpangan jalan tersebut terlihat becek apalagi kondisi hujan,  sehingga pedagang berinisiatif menaruh beberapa papan untuk memudahkan pembeli datang kelapaknya.

Dari pantauan  di lapangan, pasar tersebut ramai ketika sore hari dikarenakan ikan yang tersedia masih banyak yang segar - segar.

"Disini juga  ada jual sayur mayur dan rempah - rempah, jadi sekali jalan habis beli ikan sekalian beli kebutuhan dapur lainnya," kata dia.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kayong Utara, Erwin Sudrajat mengatakan bahwa pasar tersebut bukan aset pemerintah daerah namun aset desa yang dibangun oleh PNPM Mandiri beberapa waktu lalu.

"Milik desa, info yang saya  dapat, dibangun dari dana PNPM,"singkatnya.

Saat ini,  data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kayong Utara setidaknya ada 10 pasar di Kayong Utara,  lima pasar sampai saat ini aktif,  tiga pasar tidak aktif dan dua pasar belum aktif yang tersebar di  tiga kecamatan.

Pewarta: Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020