PLN Kalbar menciptakan aplikasi peta pohon dalam rangka meningkatkan kehandalan pasokan listrik karena periode Januari - Oktober 2020 ganguan listrik 91,74 persen akibat pohon.

"Penyebab utama gangguan listrik periode Januari hingga Oktober 2020 adalah pohon dan tanam tumbuh milik warga, secara kumulatif nilainya sebesar 91,74 persen. Selanjutnya gangguan yang disebabkan oleh kawat layang-layang sekitar 5 persen," ujar General Manager PLN Kalbar Ari Dartomo di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa keandalan pasokan listrik sehingga pelanggan dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman merupakan tujuan utama PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan terutama dalam mengantisipasi potensi terjadinya gangguan listrik.

"Gangguan listrik yang disebabkan oleh pohon terbanyak terjadi di Kota Pontianak dan Kabupaten Sanggau. Hal ini juga dipicu oleh cuaca buruk yang disertai hujan dan angin kencang yang terjadi sepanjang tahun ini, sehingga banyak menyebabkan pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa khusus perawatan jaringan listrik agar tidak terganggu oleh pohon dan tanam tumbuh milik warga, seluruh unit layanan diwajibkan untuk melakukan penyisiran dan perawatan jalur yang dilewati jaringan listrik (ROW) agar terbebas dari gangguan pohon.

"Untuk memonitor keberadaan pohon dan tanam tumbuh milik warga yang mendekati jaringan listrik kami menggunakan aplikasi peta pohon, di mana melalui aplikasi ini kami dapat mengetahui secara riil kondisi pohon yang sudah mendekati jaringan listrik, agar dapat dipangkas atau ditebang oleh petugas kami," tutur Ari.

Terkait kegiatan pemangkasan pohon yang berada di pinggir jalan, Ari menegaskan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi terkait agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku.

Melalui aplikasi peta pohon seluruh unit dapat melakukan perencanaan kegiatan pemeliharaan ROW setiap hari. Setiap pekerjaan yang dilaksanakan harus didokumentasikan, dilaporkan dan di-upload dalam aplikasi tersebut sehingga dapat dimonitor setiap saat.

"Kami mewajibkan seluruh unit layanan melakukan upaya pemeliharaan ROW setiap hari untuk mengantisipasi dan menekan seminimal mungkin terjadinya gangguan listrik yang disebabkan oleh pohon dan tanam tumbuh milik warga," imbuh Ari.

Diakuinya, bahwa upaya yang dilakukan oleh PLN dalam menjaga keandalan pasokan tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan dari seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.

"Listrik itu milik kita bersama karena kita yang menikmatinya. Dukungan masyarakat sangat kami harapkan dalam menjaga keandalan pasokan listrik. Jika terjadi gangguan atau menemukan potensi terjadinya gangguan listrik dapat segera menghubungi Contact Center PLN 123, atau menghubungi kantor layanan PLN terdekat," tutup Ari.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020