Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan, yang didampingi ketua DPW PKS Kalimantan Barat bersafari politik untuk kemenangan di Pilkada Sambas dengan melakukan silaturahim dengan warga Pemangkat.
“Saya dengan petahana yang merupakan Ketua DPD PKS Sambas, Atbah Romin Suhaili, ini memiliki banyak persamaan. Banyak persamaan saya dengan Atbah. Sama-sama dari pesantren, kuliah satu almamater dan sama-sama kepala daerah,” ujar mantan gubernur Jawa Barat itu, di Sambas, Kamis.
Di depan di hadapan masyarakat dia mengatakan, tamatan pesantren juga bisa menjadi kepala daerah, dan harus bisa memberi manfaat lebih bagi warganya.
"Saat saya belum menjadi kepala daerah hanya sebagai ketua yayasan, mencari dana untuk beasiswa 100 orang sulitnya minta ampun. Tetapi ketika sudah jadi gubernur, jangankan 1.000, sebanyak 7 juta anak sekolah saya bisa gratiskan. Yang penting keberpihakan kepala daerah jelas kepada rakyat," kata dia.
Dalam silaturahim dengan masyarakat di rumah mantan calon anggota DPR dapil Kalimantan Barat I, Sanusi, dia juga didampingi Ketua Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Kalimantan yang juga merupakan anggota DPR daerah pemilihan I Kalimantan Barat, Alifudin. Suhaili yang calon bupati Sambas nomor urut 4 juga hadir di tengah masyarakat.
Silaturahmi tokoh nasional dan Kalimantan Barat di Sambas itu disaji dengan adat saprahan Sambas. Saprahan sendiri merupakan adat makan bersama-sama maksimal enam orang dalam satu kelompok atau saprahan.
Dalam Pilkada Sambas 2020 ini ada empat pasangan kandidat, yaitu Heroaldi Djuhardi Alwi-Rubaeti Erlita (nomor urut 1, didukung PKB dan Partai Golkar), Satono-Fahrur Rofi (nomor urut 2, Partai Gerindra dan PAN), Helman Fachri-Darso (nomor urut 3, Partai NasDem, PDI Perjuangan, dan PPI), dan Atbah Romin Suhaili-Hj Hairiah (PKS, PPP, Partai Demokrat, dan Partai Hanura).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
“Saya dengan petahana yang merupakan Ketua DPD PKS Sambas, Atbah Romin Suhaili, ini memiliki banyak persamaan. Banyak persamaan saya dengan Atbah. Sama-sama dari pesantren, kuliah satu almamater dan sama-sama kepala daerah,” ujar mantan gubernur Jawa Barat itu, di Sambas, Kamis.
Di depan di hadapan masyarakat dia mengatakan, tamatan pesantren juga bisa menjadi kepala daerah, dan harus bisa memberi manfaat lebih bagi warganya.
"Saat saya belum menjadi kepala daerah hanya sebagai ketua yayasan, mencari dana untuk beasiswa 100 orang sulitnya minta ampun. Tetapi ketika sudah jadi gubernur, jangankan 1.000, sebanyak 7 juta anak sekolah saya bisa gratiskan. Yang penting keberpihakan kepala daerah jelas kepada rakyat," kata dia.
Dalam silaturahim dengan masyarakat di rumah mantan calon anggota DPR dapil Kalimantan Barat I, Sanusi, dia juga didampingi Ketua Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Kalimantan yang juga merupakan anggota DPR daerah pemilihan I Kalimantan Barat, Alifudin. Suhaili yang calon bupati Sambas nomor urut 4 juga hadir di tengah masyarakat.
Silaturahmi tokoh nasional dan Kalimantan Barat di Sambas itu disaji dengan adat saprahan Sambas. Saprahan sendiri merupakan adat makan bersama-sama maksimal enam orang dalam satu kelompok atau saprahan.
Dalam Pilkada Sambas 2020 ini ada empat pasangan kandidat, yaitu Heroaldi Djuhardi Alwi-Rubaeti Erlita (nomor urut 1, didukung PKB dan Partai Golkar), Satono-Fahrur Rofi (nomor urut 2, Partai Gerindra dan PAN), Helman Fachri-Darso (nomor urut 3, Partai NasDem, PDI Perjuangan, dan PPI), dan Atbah Romin Suhaili-Hj Hairiah (PKS, PPP, Partai Demokrat, dan Partai Hanura).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020