Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan memastikan ketersediaan komoditas pangan di kota itu aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Selain aman, juga tidak ada kenaikan harga berarti terhadap komoditas pangan di Kota Pontianak menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2021," kata Bahasan di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru ini, masyarakat tidak usah khawatir karena pangan masih aman dan hargannya juga masih terkendali.
Berdasarkan informasi dan pemantauan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kota Pontianak, di pasar tradisional memang ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti sayuran dan telur.
"Jika pun ada indikasi kenaikan, angkanya tidak signifikan," ujarnya.
Namun, dia memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada persoalan terhadap komoditas-komoditas pangan yang ada di Kota Pontianak untuk memenuhi kebutuhan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2021.
"Pasokan dari luar Kalimantan juga tidak ada persoalan sampai hari ini normal saja," jelasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan kenaikan harga pihaknya akan rutin memantau serta melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder yang ada di kota Pontianak sehingga inflasi tidak terjadi di kota Pontianak.
"Biasanya tetap kita adakan operasi pasar agar bisa mengendalikan itu semua," katanya.
Sebelumnya, Ketua Harian TPID Kota Pontianak Mulyadi mencatat, hingga saat ini harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di Kota Pontianak masih stabil.
Ia menambahkan untuk bawang merah yang didatangkan dari Brebes harganya sedikit lebih mahal, yakni pada kisaran angka Rp36.000 hingga Rp40.000/kg, kemudian bawang putih Rp20.000 - Rp22.000/kg.
Harga ayam potong pada kisaran Rp24.000/kg kemudian komoditas sayuran seperti sawi Rp18.000 -Rp20.000/kg, telur ayam yang termurah di Pasar Mawar Rp1.550 per butir dan paling mahal Rp2.000 per butir.
Lalu, untuk komoditas cabai kering Jawa berkisar Rp50.000 - Rp55.000/kg, cabai dari luar Rp60.000 -Rp65.000/kg, sedangkan cabai rawit Rp50.000 - Rp65i.000/kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Selain aman, juga tidak ada kenaikan harga berarti terhadap komoditas pangan di Kota Pontianak menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2021," kata Bahasan di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru ini, masyarakat tidak usah khawatir karena pangan masih aman dan hargannya juga masih terkendali.
Berdasarkan informasi dan pemantauan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kota Pontianak, di pasar tradisional memang ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti sayuran dan telur.
"Jika pun ada indikasi kenaikan, angkanya tidak signifikan," ujarnya.
Namun, dia memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada persoalan terhadap komoditas-komoditas pangan yang ada di Kota Pontianak untuk memenuhi kebutuhan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2021.
"Pasokan dari luar Kalimantan juga tidak ada persoalan sampai hari ini normal saja," jelasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan kenaikan harga pihaknya akan rutin memantau serta melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder yang ada di kota Pontianak sehingga inflasi tidak terjadi di kota Pontianak.
"Biasanya tetap kita adakan operasi pasar agar bisa mengendalikan itu semua," katanya.
Sebelumnya, Ketua Harian TPID Kota Pontianak Mulyadi mencatat, hingga saat ini harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di Kota Pontianak masih stabil.
Ia menambahkan untuk bawang merah yang didatangkan dari Brebes harganya sedikit lebih mahal, yakni pada kisaran angka Rp36.000 hingga Rp40.000/kg, kemudian bawang putih Rp20.000 - Rp22.000/kg.
Harga ayam potong pada kisaran Rp24.000/kg kemudian komoditas sayuran seperti sawi Rp18.000 -Rp20.000/kg, telur ayam yang termurah di Pasar Mawar Rp1.550 per butir dan paling mahal Rp2.000 per butir.
Lalu, untuk komoditas cabai kering Jawa berkisar Rp50.000 - Rp55.000/kg, cabai dari luar Rp60.000 -Rp65.000/kg, sedangkan cabai rawit Rp50.000 - Rp65i.000/kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020