Dewan Pastoral Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB) Putussibau wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat menyatakan akan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dalam perayaan Hari Raya Natal untuk menjaga keselamatan umat di tengah pandemi COVID-19.
"Kami telah membentuk panitia Natal termasuk mempersiapkan penerapan protokol kesehatan, karena bagaimana pun keselamatan umat itu hukum tertinggi di tengah pandemi COVID-19," kata Pastor Paroki HSPMTB Putussibau Yakobus Rua Bai, SMM, kepada ANTARA, di Putussibau Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Yakobus, sesuai imbauan Menteri Agama dan petugas keamanan serta Satgas COVID-19, bahwa yang hadir dalam perayaan natal harus tetap mengikuti protokol kesehatan dengan ketentuan jumlah umat yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas gereja.
Menurut dia, untuk standar protokol kesehatan tersebut akan diterapkan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak yang juga sesuai imbauan terkait kerumunan dalam perayaan Hari Raya Natal.
Baca juga: Satu gereja di Kapuas Hulu rusak berat tertimpa pohon tengkawang
Bahkan, perayaan Hari Raya Natal hanya di pusatkan di Gereja Katolik HSPMTB Putussibau (gereja besar) dan di gedung gereja lama.
"Kami tidak melayani misa atau ibadah di delapan gereja stasi di lingkungan Paroki HSPMTB Putussibau, sebab seluruh umat akan mengikuti perayaan di dua gereja yang telah ditetapkan panitia," jelas Yakobus.
Dikatakan Yakobus, saat ini panitia telah mempersiapkan perayaan natal mulai dari koor dalam jumlah kecil, dekorasi, kebersihan, tempat mencuci tangan, persiapan pengukur suhu, hand sanitizer dan mengatur jarak duduk dalam gereja besar dengan membuat tanda silang yang tidak boleh di duduki umat.
Selain itu, menurut Yakobus, untuk mengatasi kerumunan umat maka akan di bagi dalam dua tempat perayaan, pada malam natal perayaan atau misa pertama dilaksanakan pukul 17.00 WIB dan pukul 20.00 WIB di dua tempat.
Baca juga: Kebakaran Gereja GKE Putussibau hanguskan bagian belakang gereja
Kemudian, pada Hari Raya Natal, misa pertama dilaksanakan pukul 07.00 WIB dan misa kedua pukuk 10.00 WIB. Sedangkan, misa pada 26 Desember 2020 akan dilaksanakan satu kali di dua tempat yang berbeda.
Untuk gereja besar misa di mulai pukul 07.00 WIB dan di gereja lama pukul 09.00 WIB.
"Yang boleh mengikuti perayaan di gereja adalah umat yang berusia 13-65 tahun, yang sehat secara fisik, tidak sedang sakit batuk, flu dan demam. Bagi anak-anak usia 12 tahun ke bawah dan lansia 66 tahun ke atas mengikuti misa secara live streaming," ucap Yakobus.
Baca juga: Petugas masih berusaha padamkan api di Gereja GKE Putussibau Kapuas Hulu
Ia pun mengimbau untuk umat yang mengikuti misa secara live streaming menyiapkan meja dan menyiapkan lilin dan salib dengan layak dan pantas.
Yakobus berharap semoga perayaan Natal di Paroki HSPMTB Putussibau, dapat berjalan dengan aman, baik dan lancar.
"Panitia sedang mempersiapkan perayaan Hari Raya Natal, termasuk untuk keamanan dan lokasi parkir," kata dia.
Disampaikan Yakobus, untuk tema Natal Tahun 2020 yaitu "...Mereka akan menamai Dia Emanuel (Mat 1:20)".
" Semoga suka cita natal membawa keselamatan, kebahagiaan, sukacita bagi seluruh umat dijauhkan dari wabah COVID-19, Tuhan memberkati," kata Yakobus.
Baca juga: Gereja GKE Putussibau Kalbar terbakar
Baca juga: Kapolres ajak pemuda gereja ikut amankan masjid di Kapuas Hulu
Baca juga: Kapolres Kapuas Hulu sampaikan imbauan di Gereja Katolik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kami telah membentuk panitia Natal termasuk mempersiapkan penerapan protokol kesehatan, karena bagaimana pun keselamatan umat itu hukum tertinggi di tengah pandemi COVID-19," kata Pastor Paroki HSPMTB Putussibau Yakobus Rua Bai, SMM, kepada ANTARA, di Putussibau Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Yakobus, sesuai imbauan Menteri Agama dan petugas keamanan serta Satgas COVID-19, bahwa yang hadir dalam perayaan natal harus tetap mengikuti protokol kesehatan dengan ketentuan jumlah umat yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas gereja.
Menurut dia, untuk standar protokol kesehatan tersebut akan diterapkan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak yang juga sesuai imbauan terkait kerumunan dalam perayaan Hari Raya Natal.
Baca juga: Satu gereja di Kapuas Hulu rusak berat tertimpa pohon tengkawang
Bahkan, perayaan Hari Raya Natal hanya di pusatkan di Gereja Katolik HSPMTB Putussibau (gereja besar) dan di gedung gereja lama.
"Kami tidak melayani misa atau ibadah di delapan gereja stasi di lingkungan Paroki HSPMTB Putussibau, sebab seluruh umat akan mengikuti perayaan di dua gereja yang telah ditetapkan panitia," jelas Yakobus.
Dikatakan Yakobus, saat ini panitia telah mempersiapkan perayaan natal mulai dari koor dalam jumlah kecil, dekorasi, kebersihan, tempat mencuci tangan, persiapan pengukur suhu, hand sanitizer dan mengatur jarak duduk dalam gereja besar dengan membuat tanda silang yang tidak boleh di duduki umat.
Selain itu, menurut Yakobus, untuk mengatasi kerumunan umat maka akan di bagi dalam dua tempat perayaan, pada malam natal perayaan atau misa pertama dilaksanakan pukul 17.00 WIB dan pukul 20.00 WIB di dua tempat.
Baca juga: Kebakaran Gereja GKE Putussibau hanguskan bagian belakang gereja
Kemudian, pada Hari Raya Natal, misa pertama dilaksanakan pukul 07.00 WIB dan misa kedua pukuk 10.00 WIB. Sedangkan, misa pada 26 Desember 2020 akan dilaksanakan satu kali di dua tempat yang berbeda.
Untuk gereja besar misa di mulai pukul 07.00 WIB dan di gereja lama pukul 09.00 WIB.
"Yang boleh mengikuti perayaan di gereja adalah umat yang berusia 13-65 tahun, yang sehat secara fisik, tidak sedang sakit batuk, flu dan demam. Bagi anak-anak usia 12 tahun ke bawah dan lansia 66 tahun ke atas mengikuti misa secara live streaming," ucap Yakobus.
Baca juga: Petugas masih berusaha padamkan api di Gereja GKE Putussibau Kapuas Hulu
Ia pun mengimbau untuk umat yang mengikuti misa secara live streaming menyiapkan meja dan menyiapkan lilin dan salib dengan layak dan pantas.
Yakobus berharap semoga perayaan Natal di Paroki HSPMTB Putussibau, dapat berjalan dengan aman, baik dan lancar.
"Panitia sedang mempersiapkan perayaan Hari Raya Natal, termasuk untuk keamanan dan lokasi parkir," kata dia.
Disampaikan Yakobus, untuk tema Natal Tahun 2020 yaitu "...Mereka akan menamai Dia Emanuel (Mat 1:20)".
" Semoga suka cita natal membawa keselamatan, kebahagiaan, sukacita bagi seluruh umat dijauhkan dari wabah COVID-19, Tuhan memberkati," kata Yakobus.
Baca juga: Gereja GKE Putussibau Kalbar terbakar
Baca juga: Kapolres ajak pemuda gereja ikut amankan masjid di Kapuas Hulu
Baca juga: Kapolres Kapuas Hulu sampaikan imbauan di Gereja Katolik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020